#

Hatta Rahman Bagi Bibit Kol di Tompobulu

Jumat, 07 September 2018 | 20:14 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

Maros, GoSulsel.com — Bupati Maros dua periode HM Hatta Rahman melakukan kunjungan ke kecamatan Tompobulu. Kunjungan ini dilakukan di beberapa desa kecamatan Tompobulu selama satu hari full. 

Dalam kunjungannya, Hatta menggelar dialog dengan warga setempat. Dalam kesempatan tersebut, Hatta juga bagi-bagi bibit kol yang bisa dimanfaatkan warga untuk bertani sayur kol. 

pt-vale-indonesia

“Kol ini bagus karena tidak terlalu butuh air yang banyak tapi cuaca harus selalu sejuk. Di Tompobulu ini khususnya tiga desa yakni desa Bonto Somba, desa Bonto Manurung dan Desa Bonto Matinggi daerahnya sangat sejuk jadi kita harap masyarakat tidak hanya menanami sawahnya dengan padi tapi ada alternatif lain,” ujar Hatta, Jumat (7/9/2018).

Tidak hanya bagi-bagi bibit, Hatta juga menunjukkan langsung hasil dari pembibitan kol yang dilakukannya sendiri di kebun pribadinya. “Sebagai bukti bahwa kol di Maros bisa tumbuh, makanya saya bawa kol yang saya tanam sendiri di kebun sendiri,” ujar Hatta. 

Hatta mengatakan, mayoritas masyarakat Tompobulu hanya memanfaatkan sawahnya dengan menanam padi sehingga setelah musim kemarau tiba maka masyarakat menganggur karena sawahnya tidak bisa dialiri air. “Ini salah satu alternatif solusi yang kita berikan untuk masyarakat Tompobulu, sawah tidak hanya dimanfaatkan untuk menanam padi tapi bisa yang lain juga seperti jagung, termasuk kol karena kol tidak butuh air banyak seperti padi,” ujarnya. 

Solusi lain lanjut Hatta, pihaknya meminta ke para kepala desa di Tompobulu untuk mengidentifikasi mata air di desa masing-masing. Hal ini dilakukan untuk melihat sebanyak apa mata air di Tompobulu dan untuk membuat penampungan air sehingga saat kemarau tiba masyarakat tidak kekurangan air untuk sawahnya. 

“Cadangan air di Tompobulu sangat banyak karena hutannya luas hanya saja tidak tersimpan sehingga saat kemarau sawah juga mengering karena kondisi kontur persawahan lebih tinggi dari sungai,” pungkas Hatta.(*)