Komisi X DPR RI Sebut Proses Pembelajaran Poltekpar Makassar Berstandar Internasional

Jumat, 07 September 2018 | 20:04 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengunjungi Kampus Politeknik Pariwisata Makassar, Jumat (7/9/2018). Kegiatan tersebut merupakan Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI yang akan dilaksanakan di sejumlah Kampus Politeknik Pariwisata di Indonesia.

Rombongan anggota komisi X DPR Ri yang berjumlah 23 orang tersebut diterima langsung oleh Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, Muhajir Suni. Dalam sambutannya, Muhajir menjelaskan bahwa kedatangan Komisi X DPR tersebut suatu keberkahan tersendiri.

pt-vale-indonesia

Ia menyebutkan bahwa kunjungan Anggota Komisi X DPR RI tersebut merupakan kunjungan pertama kali di Kampus yang berdiri sejak 27 tahun lalu, tepatnya September tahun 1991.

“Ini pertama kali kami mendapat kunjungan dari Komisi X DPR RI. Ini suatu hal yang tidak pernah kami bayangkan bahwa kami akan di kunjungi, dan Politeknik Pariwisata Makassar menjadi salah satu dari 6 Politeknik Pariwisata di Indonesia.

Di hadapan rombongan Komisi X DPR RI tersebut, dimanfaatkan juga oleh Muhajir untuk meminta dukungan pengembangam sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang pariwisata. Ia juga menyebutkan saat ini dunia pariwisata penyumbang terbanyak kedua devisa untuk negara.

“Sekarang Penghasil devisa nomor dua Indonesaia adalah sektor pariwisata. Harapan kami kepada tim Komisi X DPR RI tolong lirik kami untuk menjadikan anak bangsa kita menjadi anak yang handal untuk memajukan sektor pariwisata di Indosesia,” pintanya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Komisi X DPR RI, Reni Maginawati yang menjelaskan bahwa terkait tujuannya datang ke Politeknik Pariwisata Makassar, untuk melakukan pengawasan terkait dengan proses belajar mengajar.

Menurutnya apa yang dipaparkan oleh pihak kampus sudah sangat jelas dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Proses belajar mengajar di kampus tersebut sudah sesuai dengan standar yang ada, baik standar nasional maupun standar global atau internasional.

“Saya sudah memperoleh penjelasan yang cukup gamblang terkait dengan proses belajar mengajar seluruh prodi relatif memadai. Kemudian standar kompetensi yang diajarakan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan,” tandasnya.(*)


BACA JUGA