Makassar,GoSulsel.com – Wali kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengunjungi 3 bocah korban penyekapan oleh ibu angkatnya di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, Jl Anggrek, Selasa (18/9/2018).

Danny menilai kejadian tersebut terjadi karena banyak faktor. Salah satunya, kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya mendidik anak secara baik.

Kejadian itu, membuat pemerintah merasa harus lebih menjaga dan mengawasi pergerakan orang tua yang tak manusiawi dalam mendidik anak.

“Alhamdulillah kita punya RT/RW yang dilengkapi dengan smartphone yang bisa dengan mudah dan cepat berkordinasi jika ada kejadian seperti ini,” ucapnya.

Sensor RT/RW juga didukung oleh program Jagai Anakta. Program ini untuk memberi perlindungan dan pengawasan terhadap generasi muda di kota Makassar.

Ia menilai generasi muda khususnya anak-anak cukup rentan terkena dampak dari imbas kekerasan dari lingkungan sekitar. 

Sekedar diketahui, 3 bocah tersebut yakni laki-laki inisial AW (11) dan dua bocah perempuan inisial US (5) dan inisal DV (2,5) disekap oleh ibu angkatnya di sebuh Ruko Jln Seruni, Panakukang. 

Saat ini, ibu angkat korban, bernama Memey (31) telah ditetapkan sebagai tersangka, setelah sebelumnya ia berhasil kabur, namun akhirnya menyerahkan diri ke kantor DP3A dan diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar untuk proses penyidikan. (*)

---