Jaringan Komodor Danny Pomanto Nobar Kritik Film Baco Becce
Makassar, GoSulsel.com – Salah satu jaringan pemenangan Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto pada Pilwali Makassar lalu, yakni Komodor Jangkar Sulawesi memboyong anggotanya, nonton bareng film Baco Becce di studio XXI Cinema, Mall Panakukang, Makassar, pada Kamis malam kemarin (20/9/2018).
Komodor Jangkar Sulawesi, Abdul Haris Awi tidak menepis bahwa kegiatan itu memiliki kesan reuni. Apalagi selama Pilkada serentak 2018, Komodor Jangkar Sulawesi hampir full kegiatan setiap harinya.
“Akhirnya saya merefresh meŕeka untuk datang ke sini, paling tidak ketawa ketiwi begitu, untuk menghadapi kegiatan kita selanjutnya,” kata Awi, sapaan akrab Abdul Haris Awi.
Tidak hanya itu saja, dia juga memaparkan analisanya setelah menyaksikan dengan seksama film karya senias Makassar itu. Menurutnya ada sedikit hal yang mesti menjadi kritik dalam film tersebut.
“Ada beberapa hal yang menjadi dialog dalam film ini, meskipun dalam suasana ini adalah sebuah komedi. Seperti, penyebutan kata setan oleh dukun (zakaribo) dan sebagainya kemudian penyebutan kata kurang ajar dan sebagainya,” tutur dia.
Dia melanjutkan, sangat dibutuhkan sebuah penyempurnaan film untuk bagaimana proses acting aktor Makassar itu, pasalnya dia mengaku hampir tidak menemukan alur film Baco Becce yang arahnya kemana?
“Apakah sebuah komedi atau apa? Hampir saya tidak menemukannya. Kalau komedia yang saya pahami, dia punya ruang ekpeksinya jelas,” tuturnya.
Meski demikian, dia mengaku tidak ada alasan untuk tidak memberikan apresiasi kepada sineas dan aktor Makassar. Bahwa ada kritik, menurutnya hanyalah dukungan untuk melakukan penyempurnaan film.
Awi mengaku bangga, beberapa karya senias Makassar telah berhasil menembus layar lebar. Bahkan diantaranya pernah tercatat sebagai penonton terbanyak sepekan terakhir.
“Saya kira mesti kita memberikan apresiasi yang baik untuk mereka yang telah berkarya dalam pembuatan film ini. Tetapi dengan harapan ada penyempurnaan yang dilakukan pada film berikutnya. Karena kami mendapatkannya bahwa pemain-pemain film ini adalah mereka yang terkenalnya di media sosial (selebgram), dikumpul jadi satu kemudian dijadikan film seperti ini,” tandasnya.(*)