ACT Sulsel Kirim 40 Ton Beras Sidrap untuk Lombok

Selasa, 25 September 2018 | 14:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Fotografer: Erik Didu - Go Cakrawala

Sidrap, GoSulsel.com — Tanah Sidenreng sudah dikenal sejak awal dengan kualitas berasnya. Boleh dikata tanah Nene’ Mallomo ini adalah lumbung pangan (beras) di Sulawesi Selatan. Julukan ini kemudian disempurnakan pembuktiannya dengan mengirimkan 40 ton beras terbaik yang akan dilayarkan menuju Lombok, NTB.

Diinisiasi oleh Lembaga Global Profesional Aksi Cepat Tanggap (ACT), gayung kebaikan itu disambut baik oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidrap. Melalui Dinas Pendidikan dan jaringan pengusaha beras UD. Agrobisnis 772, dan tentu saja Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Sidrap, kolaborasi kemanusiaan ini berhasil mewujudkan kepedulian untuk korban gempa Lombok.

pt-vale-indonesia

Tepatnya, Senin 24 September 2018, secara resmi bantuan ini dilepas langsung oleh Pemerintah Kab. Sidrap yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Pemkab. Sidrap, Sudirman Bungi.

Dalam sambutannya, beliau mengatakan “Sidrap dikenal sebagai lumbung padi nasional, kita kirimkan beras-beras terbaik kita untuk saudara sebangsa yang terkena bencana di lombok. Dan Insya Allah akan hadir bantuan-bantuan berikutnya dari masyarakat Sidrap.”

Melalui program Total Disaster Management (TDM), Insya Allah ACT berkomitmen untuk terus hadir dalam upaya membangun kembali Lombok. Sebanyak 210 Posko Aktif ACT yang tersebar di seluruh wilayah di NTB dan Sumbawa menjadi bukti keseriusan untuk membersamai Lombok hingga kembali pulih. Pembangunan kawasan Integrated Humanity Shelter (IHS) dengan target 100.000 unit adalah langkah kongkrit mewujudkan Lombok kembali bangkit.

Semoga gerakan ini menginspirasi daerah lainnya untuk bersama membantu saudara-saudara kita di Lombok. Bahwa tak ada bencana yang berat saat kita bersama. Bahwa tidak ada bencana yang berat ketika kita semua sadar hati dan jiwa terus bergerak.

Lombok adalah muhasabah terbaik. Bahwa kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama. Bahwa bencana mesti dituntaskan dengan ikhtiar terbaik.(*)


BACA JUGA