Bantaeng, GoSulsel.com – Meskipun  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng dikabarkan telah melayangkan surat kepada sejumlah pejabat dan mantan pejabat yang masih menguasai kendaraan dinas (randis), namun hingga kini belum juga dikembalikan, malah tidak diketahui rimbanya. 

Ketua DPRD Bantaengi, H Abdul Rahman Tompo, menyesalkan sikap para pejabat yang masih mengusai randis yang menjadi aset daerah. Padahal kendaraan itu diberikan sebagai fasilitas pejabat saat masih menduduki jabatan.

“Karenanya  ketika tak lagi menjabat, maka randis tersebut harus dikembalikan. Tidak ada alasan untuk tidak mengembalikannya. Janganlah kita langgar aturan yang semestinya sudah dipahami mantan pejabat itu,” tegasnya, Rabu (24/10/2018).

Politisi PKS ini juga menyebutkan,  Pemkab Bantaeng harus mengambil langkah tegas untuk menarik kendaraan tersebut. Lewat Satpol PP selaku petugas pengawal Perda, Pemkab Bantaeng bisa melakukan penarikan paksa.

Dia mengatakan, beberapa randis yang saat ini masih dikuasai mantan pejabat Bantaeng diantaranya, Randis DD 1 F yang dikuasai mantan Bupati Bantaeng  termasuk 3 unit armada Pemadam kebakaran (damkar) dalam status pinjam pakai, wakil Bupati Bantaeng DD 5 F dan sejumlah mantan pejabat lainnya. 

“Persoalan ini mesti cepat diselesaikan. Jangan sampai nantinya masalah ini dapat mengganjal Pemkab Bantaeng  untuk mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab masalah aset selalu menjadi ganjalan dan temuan BPK,” tandasnya.

Terpisah, mantan Wakil Bupati Bantaeng Muhammad Yasin, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi langkah dan upaya yang ditempuh Pemkab Bantaeng untuk menguasai kembali aset seperti randis yang digunakan mantan pejabat.

Hanya saja, Pemkab harus proporsional dalam melaksanakan aturan dan kebijakan serta tidak tebang pilih. Apalagi ini menyangkut tanggungjawab dan adminstrasi pemerintah yang harus ditegakkan.

“In syaa Allah bila tidak ada halangan, Senin pekan depan saya segera kembalikan randis yang masih ada sama saya dan ini hanya persoalan waktu. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli terhadap keberadaan aset daerah yang memang perlu dijaga,” pungkasnya.(*)

---