ARU dan ARA, Dua Politisi Kawakan dengan Visi Berbeda Bangun Makassar
Makassar, GoSulsel.com – Dua tokoh politik berpengaruh kembali memperebutkan kursi DPRD Kota Makassar di periode ke 3. Mereka adalah Ketua Golkar Makassar, Farouk M Betta dan Ketua Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali.
Keduanya memiliki pemahaman berbeda berkaitan dengan isu yang didorong pada Pileg 2019 mendatang. ARU, sapaan Farouk M Betta mendorong isu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan isu sosial, sementara ARA, akronim nama Adi Rasyid Ali mendorong isu pembangunan fisik.
“Yang tidak pernah ada habisnya ini kan adalah permasalahan sosial. Yang paling penting adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Jangan sampai itu yang menjadi keluhan, dan memang saya liat penting bagi kita,” kata Aru, saat ditemui di gedung DPRD Kota Makassar, Senin (5/11/2018).
Ketua DPRD Kota Makassar ini menjelaskan, meski fokus pada pembangunan SDM, akan tetapi pembangunan fisik masih tetap memungkinkan.
“Tapi itu harus di daerah lorong-lorong dan pesisir. Tapi memang di Kota ini, sektor jaza dan pengembangan SDM yang menjadi hal-hal yang utama,” kata dia.
Berbeda dengan ARU, Adi Rasyid Ali mendorong isu pembangunan fisik. Olehnya, Wakil Ketua I DPRD Makassar ini menegaskan akan fokus pada wilayah penganggaran.
“Kita mau dalam penganggaran ke depan ini betul-betul penganggaran lebih cepat belanja langsung, terhadap progran yang betul-betul tepat sasaran, produktif ke tengah-tengah masyarakat,” kata Koordinator Banggar DPRD Kota Makassar ini.
Dia menegaskan, yang paling banyak untuk dibenahi memang adalah pembangunan fisik. Olehnya dia mengaku pembangunan fisik harus diselesaikan dengan cepat.
“Kita mau fisik ini deselesaikan cepat, masih banyak yang mau diselesaikan. Kita mau selesaikan dalam waktu lebih cepat, dalam waktu dua tahun ini, apalagi di periode ke tiga nanti,” tandasnya.(*)