CPNS Gowa, Hanya 46 Orang Dinyatakan Lulus dari 257 Kuota
GOWA, GOSULSEL.COM –Pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 sudah memasuki tahapan pengumuman hasil tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Untuk Kabupaten Gowa, pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) telah mengumumkan hasil tes SKD tersebut. Hasilnya sebanyak 46 orang yang dinyatakan lulus dari 3.830 pendaftar yang ikut seleksi.
“Iye jadi sudah adami lembaran manual yang dikirim BKN dan langsung kami umumkan. Sebnyak 46 orang yang lulus tes SKD,” ungkap Kepala Badan BKPSDM Gowa, Muhammad Basir saat dikonfirmasi, Rabu (21/11/18).
Selanjutnya 46 orang yang dinyatakan lulus ini masih akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) sesuai ketentuan dari BKN Pusat.
Terkait jumlah kelulusan CPNS Gowa yang hanya 46 orang sementara kuota formasi untuk CPNS Gowa mencapai 257 orang, Muhammad Basir mengatakan, pihakya menyerahkan sepenuhnya kepada BKN pusat.
Kepala BKPSDM Gowa, Muhammad Basir
“Yah mau gimana lagi karena pengadaan CPNS sepenuhnya kewenangan pusat. Saya kira seluruh daerah berharap ada solusi lain yang dapat diberikan oleh pusat terkait tidak adanya daerah yang terpenuhi kuota yang diberikan,” katanya.
Untuk itu dirinya berharap kepada CPNS Gowa yang belum lulus, bisa bersabar karena BKN pusat masih menetapkan Passing Grade.
“Teman-teman yang belum punya rejeki bisa bersabar, sebab BKN pusat menetapkan aturan passing grada ke depan. Jadi yah harus belajar baik-baik sehingga mampu menjawab soal-soal yang diberikan,” tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan mengatakan, bahwa Pemkab mendapatkan 257 kuota CPNS Gowa. Jika kemudian yang lulus di bawah 100 orang dan tidak sesuai dengan kuota yang diberikan itu adalah konsekuensi. Pemerintah pusat sangat bagus dan berbaik hati untuk memberikan kuota 257 CPNS Gowa.
“Kalau memang hasil tes dari peserta tidak mencukupi atau sesuai Standar Kompetensi yang ada, maka kita berharap ke depannya sudah dapat kita capai. Dan ini tugas kita bersama untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia kita ke depan. Sebab saat ini tidak ada lagi istilah titipan,” tutupnya.(*)
