Dokter Muda Makassar, Ratih Paradini

Dokter Muda Ini Urai Jaminan Kesehatan yang Tidak Benar-Benar Menjamin Masyarakat

Jumat, 21 Desember 2018 | 10:16 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mutmainnah - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL — Polemik kesehatan terutama di Sulawesi Selatan kembali mencuat. Baru-baru ini, tepatnya pada Senin (17/12/2018) terjadi gelombang mogok kerja dari puluhan dokter dan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang Maros. Dugaan penyalahgunaan dana BPJS Kesehatan  menjadi penyebab mogok kerja terjadi.

Diketahui, sistem kesehatan Indonesia saat ini berdasarkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dikelola oleh badan berwenang yang dikenal dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sistem jaminan kesehatan BPJS ini memang telah lama mengalami sederet permasalahan, baik itu administrasinya yang ribet, penyakit dan obat yang ditanggung terbatas hingga defisit yang dialami.

pt-vale-indonesia

Dokter Muda Makassar, Ratih Paradini menyebut bahwa persoalan tersebut tidak berdiri sendiri namun kompleks. Karenanya membutuhkan peran semua pihak.

“Masalah kesehatan di Indonesia ini persoalan kompleks yang membutuhkan peranan dari berbagai elemen,” ucap Ratih saat dihubungi Gosulsel.

Ia kemudian menyinggung sistem jaminan kesehatan yang ternyata tidak secara utuh menjamin kesehatan masyarakat.

“Sistem jaminan kesehatan sebenarnya tidak benar-benar menjamin karena rakyat tetap membayar premi tiap bulan untuk mendapatkan jaminan kecuali bagi Penerima Bantuan Iuaran (PBI). Sistem kesehatan dibangun atas mekanisme asuransi,” tambah Ratih.

Lebih lanjut, wanita yang kini melanjutkan pendidikan kedokteran di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini, mengungkapkan penyebab persoalan kesehatan lebih kepada paradigma ideologi bangsa, bukan sekedar masalah teknis semata.

“Persoalannya bukan hanya soal teknis strategis melainkan pada tataran paradigmatis ideologis. Paradigma sistem sekarang menjadikan negara hanya sebagai regulator,” ungkapnya.

Di akhir perbincangan, ia berharap jaminan kesehatan terhadap masyarakat benar-benar terjamin disertai penanganan yang profesional.

“Idealnya sistem kesehatan benar-benar menjamin ketersediaannya secara cuma-cuma untuk masyarakat bukan malah ‘memalak’ rakyat atas nama jaminan kesehatan,” harapnya.

Dengan yakin, Ratih mengakui harapnya tersebut akan terwujud jika sumber daya alam terkelola dengan baik sebagai sumber pendapatan negara. Dengan itu, bisa membiayai pengeluaran untuk jaminan kesehatan cuma-cuma untuk masyarakat.

“Melihat potensi kekayaan negeri hal tersebut bukan sekedar mimpi, hanya memang perlu perbaikan bukan hanya dari aspek sistem kesehatan tapi integrasi sistem ekonomi mumpuni berbasis syariah. Karena ekonomi syariah punya konsep itu,” tutupnya.(*)