Rektor UIN Alauddin Makassar Serahkan Bantuan ke Mahasiswa Korban Gempa Palu
GOWA, GOSULSEL.COM – Rektor Universitas Islam Neger (UIN) Alauddin Makassar, Prof Musafir menyerahkan Bantuan dana pendidikan secara simbolis kepada mahasiswa dari IAIN Palu yang merupakan korban bencana gempa dan tsunami yang saat ini sedang mengikuti Program Sit in di berbagai Jurusan dalam Lingkup UIN Alauddin Makassar.
Sebanyak 63 orang mahasiswa yang tercatat mengikuti program tersebut. Sebagian sudah ada yang kembali ke Palu dan sebagaian masih tinggal di UIN dan justru berharap bisa tetap kuliah di kampus bermartabat yang baru saja memperoleh nilai akreditasi A ini.
“Dana bantuan untuk mahasiswa ini adalah uluran dari seluruh sivitas akademika dan keluarga besar dan mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Dana itu dikumpul sejak bulan Oktober 2018 lalu. Jumlah yang terkumpul adalah sebesar Rp 85.190.000,00. Untuk bantuan sudah diserahkan sebanyak Rp 85.000.000,00. Sisa saldo di BNI adalah Rp 190.000,00,” ungkap Prof Musfir.
Dana kemudian diserahkan ke Bagian Akademik untuk seterusnya dibagikan kepada mahasiswa sesuai mekanisme yang telah disepakati.
Bantuan ini diberikan Rektor UIN dalam peringatan Hari Amal Bakti ke-73 Kementerian Agama (Kemenag), UIN Makassar menggelar Amal Bakti di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Kamis (3/01/2018)
Prof Musafir dalam sambutan seragam Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh jajaran Kemenag, di tahun politik ini untuk senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan.
“Ajakan yang sama kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan anak bangsa. Segala ujaran, perlilaku dan sikap yang bisa menimbulkan luka bagi sesama saudara. Mari jauhi saling menebar benci, saling melempar fitnah keji, saling menyuburkan penyakit hati, dan saling melukai hati antarsesama anak bangsa,” katanya.
Memasuki tahun 2019, lanjut Lukman Hakim Syaifuddi, enam sasaran strategis program Kementerian Agama telah digariskan, yaitu meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan, meningkatnya akses layanan pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan, dan peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.
“Saya berpesan, enam sasaran tersebut harus tercermin dalam program kerja pusat dan daerah. Di samping itu, pembinaan toleransi dan kerukunan antar-umat beragama, pengembangan moderasi beragama dan pembangunan akhlak bangsa perlu disuarakan lebih nyaring di ruang-ruang publik,” jelasnya.(*)