-Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas 1 Makassar menggelar pertemuan pembahasan Nota Kesepahaman di Kantor Kalapas Makassar. Kamis (10/1/2019)

Pemkot Makassar Ikut Berdayakan Warga Lapas Klas 1

Kamis, 10 Januari 2019 | 17:26 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM-Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas 1 Makassar menggelar pertemuan pembahasan Nota Kesepahaman di Kantor Kalapas Makassar. Kamis (10/1/2019)

Pertemuan ini sebagai tindak lanjut pertemuan awal Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dengan Kalapas Makassar, Budi Sarwono beberapa waktu lalu.

pt-vale-indonesia

Kasubag Kerjasama Antar Daerah/Lembaga Pemkot Makassar, Najiran Syamsuddin mengatakan, bahwa salah satu poin penting yang menjadi nota kesepahaman antara Pemkot dan Lapas Makassar yaitu melakukan pemberdayaan warga binaan Lapas Makassar. Hal ini bertujuan agar para warga binaan dapat lebih produktif dan melakukan hal positif sehari-hari.

“Kami berharap warga binaan di Lapas Klas 1 Makassar dapat diberdayakan utamanya untuk peningkatan sektor ekonomi kreatif. Selain itu Pemkot Makassar dapat berperan aktif untuk peningkatan kualitas hidup warga binaan setelah selesai menjalani masa binaannya di Lapas Klas 1 Makassar,” jelasnya.

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman antara Pemkot Makassar dan Lapas Makassar antara lain: Pemberdayaan warga binaan Lapas Makassar, Fasilitasi peningkatan produktifitas warga binaan Lapas Makassar, Kerjasama hasil produksi kreatif warga binaan, Pemberdayaan warga binaan dalam periode asimiliasi pada lembaga yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Sedangkan untuk pelaksanaan kerjasama kedepannya ada beberapa poin penting diantaranya, Pelaksanaan kerjasama meliputi terwujudnya penyelenggaraan kerjasama lapas produktif, Penyelenggaraan kerjasama lapas produktif.

“Penyelenggaraan kerjasama Lapas produktif itu seperti Pengembangan kemampuan warga binaan Lapas Makassar untuk menciptakan produk/karya yang bernilai ekonomis, Kegiatan pembinaan, pelatihan serta pendampingan terkait nilai tambah dan daya saing produk/karya yang dihasilkan, Fasilitasi pemasaran produk/karya yang bernilai ekonomis agar dapat dinikmati oleh masyarakat,” terangnya. (*)


BACA JUGA