Era Industri 4.0, Apindo Sulsel: Tidak Mau Di-PHK, Ya Harus Siap Berkompetisi
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Memasuki era industri 4.0, tenaga kerja Indonesia diharapkan mampu menghadapi sejumlah tantangan. Termasuk tenaga manusia yang diproyeksi berbagai pihak akan digantikan oleh mesin.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan (Sulsel), Latunreng menuturkan, kekhawatiran tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi revolusi industri tidaklah beralasan.
Menurutnya, setiap tenaga kerja di perusahaan memiliki mekanisme dan porsi masing-masing. Latunreng mengatakan, tidak semua pekerjaan dikendalikan oleh mesin atau bahkan robot.
“Tidak benar kalau manusia itu digantikan pekerjaannya oleh mesin. Yang menjalankan mesin kan manusia. Jadi persoalan tenaga kerja pada penerapan revolusi industri tidak perlu dikhawatirkan. Kalau tidak mau di PHK, ya harus siap untuk berkompetisi,” jelasnya saat berbincang dengan Gosulsel.com, Minggu (13/1/2019).
Oleh karena itu, kata dia, perkembangan revolusi industri tersebut harus disambut positif oleh perusahaan dan seluruh tenaga kerja. Sebab era dijitalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, menjadi sebuah keniscayaan yang tak bisa dielak.
“Untuk itu, perusahaan harus bersiap diri dalam rangka menghadapi persaingan yang sangat global,” ujar Latunreng.
Lebih lanjut ia mengatakan, ruang pengusaha saat ini cukup besar. Sekarang ini, kata dia, pengusaha masih memiliki komposisi 0,8 persen dari populasi penduduk di Indonesia.
“Malaysia sudah 4 persen, itu baru 0,4 dari jumlah penduduknya. Nah kalau kita menyentuh angka 2 dikali 200 juta penduduk, maka kita memiliki kurang lebih 400 juta pengusaha. Jadi penerapan Revolusi Industri ini bukan untuk menggeser tenaga kerja,” tambahnya.(*)