Bupati Gowa, Adna Purichta Ichsan YL memasak untuk pengungsi banjir di posko darurat di Pasar Minasa Maupa, Selasa (22/1/2019)/Junaidi/GOSULSEL.COM
#

Siapkan Posko Darurat, Pemkab Gowa Jamin Makanan untuk Pengungsi Banjir

Rabu, 23 Januari 2019 | 00:24 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Banjir yang melanda Kabupaten Gowa akibat tingginya curah hujan sejak Senin kemarin, membuat ribuan masyarakat harus mengungsi di sejumlah titik yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan posko tersebut dibuat untuk masyarakat yang terkena dampak banjir.

pt-vale-indonesia

“Mungkin ada ribuan masyarakat yang mengungsi, karena di Pallangga saja ada 450-500 KK yang mengungsi ditambah daerah lain seperti Tompobulu, Pattallassang, Somba Opu, Barombong dan daerah lainnya,” ungkapnya, usai melakukan peninjauan, Selasa (22/1/2019).

Adapun letak posko yang disediakan yakni di Puskesmas Pallangga, masjid-masjid, kantor camat, lurah/desa, Pasar Induk Minasamaupa, dan rumah sakit.

“Kami sudah menghimbau masyarakat untuk tetap mengungsi 3 (hari) hingga seminggu ke Siadepan sampai benar-benar dinyatakan aman, makanan kita yang sediakan,” kata orang nomor satu di Gowa itu.

Bupati Gowa bersama pengungsi banjir

Adnan mengatakan, titik terparah terjadinya banjir ini yakni di Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga, lalu Pattallassang, hingga Barombong. Menurutnya hal tersebut dikarenakan meluapnya Sungai Jeneberang Jembatan Kambara yang merupakan hilir dari Bendungan Bili-bili yang dilakukan pembukaan pintu air siang tadi.

“Jika dampak hampir semua kecamatan kena, namun yang paling parah tiga kecamatan tadi karena airnya sudah sampai atap rumah,” beber Adnan.

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Gowa terjadi karena tingginya air di Bendungan Bili-bili sudah mencapai batas kewajaran 101,36 meter yang akhirnya dilakukan pembukaan pintu air, yang mengakibatkan banjir besar pada beberapa titik di Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya.

“Membuka pintu air merupakan pilihan yang harus diambil dikarenakan akan lebih berbahaya jika pintu air tetap ditutup. Kondisi ini berdampak banjir yang melanda dibeberapa titik di Gowa,” tambah Adnan.

Hingga informasi ini diturunkan Orang nomor satu di Gowa ini bersama Wabup dan jajaran masih terus memantau di lapangan kondisi banjir dan pengungsi yang tersebar di bebeberapa tempat.(*)


BACA JUGA