Wapres JK Minta Pembangunan Bendungan Jenelata Dimulai Tahun Ini

Minggu, 27 Januari 2019 | 17:35 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) menargetkan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa dimulai tahun ini. Hal tersebut diungkapkan JK usai melakukan pertemuan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Minggu (27/1/2019).

“Kita targetkan agar tahun ini sudah bisa dibangun bendungannya. Termasuk juga memperbaiki lahan hutan dan daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Gowa,” katanya.

Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi mengurangi banjir saat terjadi curah hujan tinggi. Pihaknya pun telah membicarakan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, memang sudah seharusnya pembangunan bendungan dilakukan, sebagai cara untuk membendung sungai Jenelata, bahkan dirinya mengaku telah mengusulkan pembangunan tersebut sejak 2016 lalu.

“Tanggal 22 kemarin memang curah hujannya sangat tinggi, saat terjadi banjir dan longsor, sehingga hasil pertemuan kita tadi ada jangka pendek yang akan diambil yaitu memang sudah sangat medesak untuk dibangunkan Bendungan Jenelata untuk bisa mereduksi banjir yang ada di daerah Gowa dan Makassar,” ungkapnya.

Adnan juga menyebutkan salah satu penyebab arus air yang begitu kuat dan cepat karena pada saat pembukaan pintu air Bendungan Bili-bili itu bertemu dengan arus kuat dari Sungai Jenelata, sehingga inilah salah satu yang memengaruhi air begitu cepat naik ke permukaan.

“Banyak masyarakat yang bilang air tidak sampai lima menit sudah sampai dada orang dewasa, itu karena bertemunya arus kuat jenelata ditambah dengan air dari bendungan saat dilakukan pembukaan pintu. Karena itu pembuatan Bendungan Jenelata sudah sangat mendesak dilakukan. Saya juga sudah mengusulkan 2016 lalu pembangunan bendungan ini,” jelas Adnan.

Selain pembangunan Bendungan Jenelata, akan dilakukan pula perbaikan hutan dan lahan-lahan konservasi untuk mencegah terjadinya longsor dalam jangka panjang. Menurut Adnan dirnya akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar tegas dalam mengambil sikap terhadap masyarakat yang melakukan pengalihfungsian lahan.

“Kita duduk bersama di Gubernuran, dan membahas lebih lanjut masalah ini, bahwa yang harus kita lakukan selain pembangunan Bendungan Jenelata tadi, kita juga harus melakukan perbaikan lahan salah satunya dengan reboisasi, serta masyarakat harus tegas dalam yang pengalihan fungsi lahan, agar tak terjadi lagi pengalihan dari lahan konservasi menjadi lahan perkebunan,” pungkasnya.

Olehnya dirinya berharap, pembangunan Bendungan bisa segera dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. “Pihak kementerian PUPR terlebih dahulu melakukan visibilitis studi secepatnya, mudah-mudahan bisa secapatnya dilakukan oleh kemeterian PUPR,” harap Adnan.

Sekadar diketahui, saat ini Kabupaten Gowa telah memasuki hari keenam pasca terjadinya banjir dan longsor dan menelan korban meninggal 46 jiwa.(*)


BACA JUGA