#Pilpres 2019
BPD Prabowo-Sandi Sesumbar Unggul Survei 58 Persen
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Badan Pemenangan Daerah (BPD) Provinsi Sulawesi Selatan untuk pasangan calon presiden 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim saat ini elektabilitas atau tingkat keterpilihan jagoannya sudah mencapai 58 persen.
Hal ini dikatakan oleh Ketua BPD Sulsel, Idris Manggabarani di hadapan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Purn Jendral Djoko Santoso.
IMB, akronim nama Idris Manggabarani mengatakan, pihaknya menargetkan 65 persen kemenangan di Sulsel. Sehingga, dalam waktu kurang lebih dua bulan ke depan, pihaknya bekerja keras untuk menggenjot 7 persen sisa elektabilitas dari target yang ditentukan.
“Sekarang kita sudah sampai 58,7 persen akan kita kejar dua bulan terakhir untuk memenangkan di Sulawesi Selatan ini, Prabowo-Sandi akan menjadi presiden dan wakil presiden,” kata IMB saat memberikan sambutan pada pengukuhan tim dan relawan se-Sulawesi Selatan, Selasa (29/1/2019).
Dijelaskan pula, dari survei internal yang dilakukan, sekitar 40 persen masyarakat Sulsel belum mengetahui bahwa Pemilu akan dilaksanakan pada 17 April 2019. Meski memang, kata dia, 98 persen masyarakat mengetahui bahwa akan dilaksanakan Pilpres dalam waktu dekat ini. Olehnya dia menyarankan kepada semua relawan dan tim, untuk ikut mensosialisasikan jadwal pemilihan.
“Oleh karenanya, kerja keras kita adalah bagaimana seluruh relawan, ormas dan partai politik mengawas, dan mengantar mereka bahwa tanggal 17 April 2019 itu adalah hari pencoblosan, hari perubahan, hari kemenangan untuk kita semua, Prabowo-Sandi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan bahwa popularitas Prabowo – Sandi sudah berada di angka 90 persen. Olehnya, dia meminta kepada BPN untuk memberikan arahan perihal langkah-langkah yang akan ditempuh ke depan.
Sementara itu, Direktorat Penggalangan BPN, Agus Arifin Nu’mang mengatakan, bahwa kondisi peta politik Sulsel saat sekarang sudah mengungguli pasangan 01. Meski begitu dia meminta kepada semua relawan dan tim untuk tidak berpuas diri.
“Karenanya hari H ini adalah hari yang sangat menentukan. Oleh karena itu kami sementara mempersiapkan sistem penggalangan yang berikutnya, yaitu perang kota dan perang gerilya,” ujarnya.(*)