Suasana Home Stay di Kawasan Wisata Rammang-rammang yang terlihat sepi
#

Tiket Pesawat Mahal, Pengunjung Rammang-Rammang Anjlok

Rabu, 20 Februari 2019 | 14:02 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS,GOSULSEL.COM – Tingginya harga tiket pesawat dan bagasi, juga berdampak besar pada sektor pariwisata. Di objek wisata karst Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan, misalnya, jumlah pengunjung mengalami penurunan drastis.

Penurunan jumlah wisatawan itu paling banyak di wisatawan mancanegara serta domestik di luar Sulawesi Selatan. Banyak di antara mereka yang terpaksa membatalkan penyewaan penginapan atau home stay yang telah dipesan jauh hari ke pihak pengelola.

pt-vale-indonesia

“Dalam bulan ini saja, tidak satupun wisatawan mancanegara yang memesan home stay saya. Semuanya membatalkan dengan alasan mahalnya harga tiket dan bagasi pesawat,” kata seorang penyedia home stay di Rammang-rammang, Nasrul, Rabu (20/2/2019).

Januari 2018 lalu, total wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Rammang-rammang, mencapai 5.172 orang, terdiri dari 4.973 wisatawan domestik dan 199 wisatawan mancanegara. Sementara untuk Januari 2019, total wisatawan hanya sebanyak 2.376 orang.

“Kalau dibanding tahun lalu, memang sangat jauh, bahkan selisihnya sampai 50 persen. Pengunjung kita yang domestik, hampir 80 persen itu dari luar Sulsel dan menggunakan pesawat,” kata ketua kelompok wisata, Iwan Dento.

Dampak menurunnya jumlah wisatawan di Rammang-rammang ini secara otomatis, menurunkan pendapatan warga sebagai pelaku utama dalam pengelolaan wisata karst ini. Bahkan, kelompok sadar wisata, tak mampu membayarkan insentif anggota mereka sejak bulan Januari lalu.

“Secara ekonomi itulah yang membuat kita sangat merasakan. Mulai dari para penyewa perahu, hingga pada parkiran. Bulan lalu, kami sendiri tidak mampu membayarkan insentif anggota kelompok kami yang bekerja di sini,” lanjutnya.

Sementara dampak tingginya harga pesawat dan bagasi bagi objek wisata Bantimurung, tidak terlalu berpengaruh. Pasalnya pengunjung di objek wisata itu didominasi wisatawan lokal dari dalam areal Sulawesi Selatan. Meski begitu, pihak Dinas Pariwisata telah mempersiapkan langkah antisipasi.

“Memang di Bantimurung itu didominasi oleh wisatawan lokal, makanya soal itu tidak terlalu berpengaruh besar pada jumlah pengunjung. Untuk mengantisipasi dampaknya, kita akan buat kalender wisata,” kata Kadis Pariwisata Maros, Ferdiansyah.

Sejauh ini, pihaknya telah menggandeng sejumlah komunitas olahraga seperti lari, untuk menggagas konsep wisata olahraga. Konsep ini diyakini bisa meningkatkan minat wisata dari luar, apalagi, trend wisata olahraga tengah digandrungi.

“Kita sudah menggandeng komunitas olahraga, seperti lari yah. Ini sekarang lagi trend, makanya kita manfaatkan untuk menambah minat wisatawan luar datang ke kita. Selain itu juga kita susun kalender wisatanya,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA