TNI Masuk Lembaga Sipil, Begini Tanggapan Legislator Sulsel Ashabul Kahfi

Rabu, 27 Februari 2019 | 11:02 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Wacana kembalinya Dwi Fungsi ABRI terus menjadi perbincangan hingga daerah-daerah. Hal ini menyusul rencana pemerintah untuk melakukan rekruitmen TNI aktif kedalam lembaga sipil setingkat Kementerian.

Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ashabul Kahfi yang dimintai tanggapannya menilai, itu adalah hal yang wajar, namun perlu dibatasi pada pos-pos jabatan sipil tertentu.

pt-vale-indonesia

“Kalau saya sih, kalau untuk kepentingan lebih besar kenapa tidak. Jadi dia bisa menduduki job-job yah di jabatan sipil. Kalau memang pejabat sipil dianggap tidak ada yang lebih mampu di situ, apa salahnya kan kalau untuk kepentingan negara, saya kira tidak ada masalah selama itu diperlukan,” kata Kahfi, Rabu (27/2/2019).

Dia mengatakan, jika memang ada batasan dan hanya untuk pos tertentu saja, yang memang dinilai membutuhkan basic TNI, maka tidak akan mungkin menjadi awal kembalinya Dwi Fungsi Abri.

“Kan sekarang sudah zaman reformasi pak. Saya kira tidaklah. Tentu ada batasan-batasannya kan,” kata dia.

Ketua PAN Sulsel ini bahkan menyarankan, agar SDM TNI juga sangat dibutuhkan di daerah-daerah terpencil.

“Termasuk sebenarnya saya, bagaimana memanfaatkan TNI khususnya di daerah-daerah terpencil, contoh kita sebenarnya kekurangan guru, kekurangan perawat di daerah-daerah pengunungan, daerah terpencil itu kan,” kata Kahfi.

“Sementara banyak Tentara, banyak polisi yang memiliki kapasitas. Kenapa mereka tidak dimanfaatkan saja untuk kepentingan pendidikan juga. Jangan hanya pada jabatan fungsional, karena memang diperlukan, dibutuhkan,” tandasnya.(*)