Film Dilan

Dianggap Kurang Memuliakan Guru, Mahasiswa Demo Tolak Pemutaran Film Dilan 1991

Kamis, 28 Februari 2019 | 20:52 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Jusrianto - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Penanyangan film Dilan 1991 disambut demosntarasi oleh sekelompok mahasiswa di Mall XXI Mal Panakukang, Makassar, Kamis (28/2/2019) sekira pukul 19.30 Wita.

Sekelompok mahasiswa yang demo Film Dilan 1991 menatasnamakan diri Komando Mahasiswa Merah Putih (Kompi) Sulsel.

pt-vale-indonesia

Mereka beranggapan film yang dibintangi Vanesha Prescilla dan Iqbal Ramadhan itu membawa pengaruh buruk pada dunia pendidikan.

“Intinya, hadirnya film Dilan itu mengakibatkan tingkat kekerasan di dunia pendidikan, meningkat,” kata Baharuddin, Ketua Kompi Sulsel.

Aksi demo film Dilan 1991 ini, kata Bahar, akan terus berlanjut bila film sekuel tersebut tetap diputar di Makassar.

“Besok kami akan massif mengelilingi seluruh mall utuk menolah hadirnya film dilan,” tandasnya.

Mahasiswa juga mendatangi Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk menyampaikan keberatan atas pemutaran Film Dilan 1991.

Kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Rahman Bando, mahasiswa menolak Film Dilan karena tidak memuliakan tenaga pengajar atau guru.

“Kata mereka kurang memuliakan guru. Bahkan ada bahasa mereka yang melecehkan profesi guru dan tidak sesuai dengan martabat pendidikan,” papar Rahman seperti dikutip Detik.com.

Karena alasan tersebut, pengunjuk rasa meminta film Dilan 1991 diboikot. “Saya bilang untuk boikot film itu kan bukan kewenangannya dinas. Bahwa kemudian mereka menyampaikan aspirasi ya sah sah saja kan itu bagian dari demokrasi kita,” tutupnya.(*)


BACA JUGA