Segarnya Es Dawet yang Sering Disangka Es Cendol di Makassar
MAKASSAR,GOSULSEL.COM – Melihat es dawet di pinggir jalan di siang hari yang terik sangat susah menahan godaan untuk menyeruput kuliner khas Banjarnegara tersebut.
Seperti takkala melihat sebuah gerobak khas es dawet di Jalan Dg Tata Raya yang dijajakan Yoki yang masih berumur remaja tersebut. Gerobak khas Es Dawet ini memang semakin sering kita lihat di seputaran jalan di kota Makassar.
Walaupun jelas-jelas bentuk dan rasa sedikit berbeda, warga Makassar lebih sering menyebut es dawet ini sebagai cendol.
Menurut Yoki ada perbedaan antara es Dawet yang dijualnya dengan es cendol yang selalu disangka sama saja dengan Dawet. Es Dawet merupakan minuman khas Jawa yaitu Banjarnegara yang terbuat dari tepung beras ataupun tepung beras ketan, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. sedangkan Es cendol merupakan minuman yang berasal dari Sunda yaitu Bandung. Es cendol biasanya terbuat dari tepung hunkwe.
Yoki sendiri rupanya sempat berjualan Es Dawet di kota Medan Sumatera utara lalu akhirnya pindah ke Makassar setelah Idul Fitri tahun 2018 lalu.
“Dulu jualan di Medan. Setelah idul fitri kemarin jualan kesini, Pindah ke Makassar” uangkapnya kepada Gosulsel.Com pada Rabu (27/2/2019).
Lebih lanjut, remaja ini mejelaskan bahwa es dawet yang ia jual seharga Rp 5.000 per gelas. Penghasilan yang ia peroleh bergantung cuaca. Jika cuacanya terik maka penjualan semakin banyak, sebaliknya jika cuaca mendung, maka penjualan juga menurun.
“harganya 5 ribu satu gelas. Kalau cuacanya panas yah lumayan. Kalau cuacanya mendung, payah ini kak,” tutupnya.(*)