NasDem Perkuat Komisi Saksi, Golkar Siapkan Saksi Berlapis
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dua partai menengah ke atas di Sulsel mematangkan saksi untuk mengamankan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. NasDem perkuat Komisi Saksi NasDem (KSN) sementara Golkar siapkan saksi berlapis.
Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel, Fachruddin Rangga yang dikonfirmasi mengaku, internal Golkar secara struktur partai telah menyiapkan satu saksi untuk setiap satu TPS di Sulsel. Hanya saja, Golkar juga menginstruksikan kepada semua Caleg untuk menyiapkan saksi berlapis atau saksi luar.
Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten Takalar ini mencontohkan untuk semua Caleg Golkar Dapil Takalar untuk semua tingkatakan, baik DPRD Kabupaten, bahkan juga memungkinkan untuk DPRD Provinsi Sulsel dan DPR RI. Setiap Caleg diinstruksikan menempatkan satu saksi untuk satu TPS.
“Saya menginstruksikan semua Caleg Kabupaten, karena kebetulan saya Plt di Kabupaten Takalar, mendapatkan masing-masing saksi internal walaupun sifatnya tidak secara formil bertugas, tetapi paling tidak ada pelapis yang memiliki nilai plus, ada saksi bayangan yang ditempatkan dalam masing-masing Calon Calon Legislatif Kabupaten dari Partai Golkar,” kata Fachruddin saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (19/3/2019).
Menurutnya, hal itu adalah cara untuk menjaga kemungkinan – kemungkinan yang paling buruk terjadi di TPS. “Di Takalar itu kurang lebih 843 TPS yang kemudian penempatan saksi. Caleg kemudian masing-masing memiliki teknik melapisi di luar TPS,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Saharuddin Alrief mengaku bahwa pihaknya menyerahkan penuh saksi kepada Komisi Saksi NasDem (KSN). Dimana lembaga sayap NasDem ini telah lama dilatih untuk mengamankan suara di TPS.
“Di NasDem itu punya KSN (Komisi Saksi NasDem). KSN ini yang mengurusi semua saksi-saksi yang ada, nah saksi yang ada di infrastruktur partai NasDem sudah siap untuk seluruh Sulawesi Selatan, kalau tidak salah ada sekitar 18 ribu TPS yang ada,” kata Sahar.
Meski sudah lama dilatih, tapi DPW NasDem tetap akan memberikan bimbingan tekhnis untuk KSN dengan melibatkan penyelenggara, baik KPU maupun Bawaslu. Selanjutnya, NasDem juga akan tetap memberikan pelatihan khusus.
“Kalau pelatihan saksi selesai, sudah itu sisa memasuki tahapan Pemilu 2019. Tentu soal saksi hal yang paling urgen dalam Pemilu, karena disinilah tumpuan harapan terakhir untuk proses pengamanan, menjaga dan mengumpulkan data yang terhimpun dari seluruh masyarakat. Kami bedanya bukan Caleg yang urusi saksi, tapi komisi saksi NasDem,” ujarnya.
Ditegaskan lebih jauh, NasDem hanya menempatkan satu saksi yang memang memiliki hak preogratif mengamankan format C1, sehingga tidak ada sentimentil antar Caleg untuk meminta format C1. “Jadi begitu selesai akan disetor ke DPC untuk tingkat Kecamatan, begitu selesai di Kecamatan disetor ke tingkat Kabupaten/Kota. Setelah selesai perekapan lalu kelihatan hasilnya,” kata Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Masih lanjut Syahar, pihaknya meyakini kemungkinan kecurangan sudah dimimalisir oleh penyelenggara. “Pasti itu telah disiasati, bagaimana caranya? KPU ini melalui jajaran-jajarannya sudah menjamin tidak ada kecurangan. Kecurangan yang dimaksud kan adalah perubahan data. Sekarang begitu saksi sudah pegang C1 itukan data falid yang kita pegang,” jelas Syahar.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa NasDem tidak akan menghalangi jika ada saksi berlapis yang diinisiasi oleh Caleg. “Misalnya saya Caleg saya juga punya saksi di situ, tapi soal C1 KSN yang berhak memegang C1,” tandasnya.(*)