Kondisi Air Tanah Makassar Sudah Dalam Kondisi Kritis
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Tanggal 21 Maret merupakan hari istimewa bagi para pegiat lingkungan hidup. Induk organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkannya sebagai Hari Air Sedunia sejak tahun 1992.
Lalu bagaimana kondisi ketersedian air saat ini. Khusus di Kota Makassar, air tanah yang menjadi salah satu sumber air sudah dalam kondisi kritis atau zona merah. Zona kuning hanya ada di daerah pinggiran Kecamatan Biringkanaya.
Hanya sekitar aliran beberapa sungai yang masih aman. Yaitu kawasan yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo dan Jeneberang.
Data yang dihimpun Gosulsel.com dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, kondisi air tanah yang ada di Makassar sudah tak layak untuk dijadikan air baku untuk konsumsi. Sebab telah terpapar campuran bahan kimia yang berbahaya.
Kondisi dua kabupaten yang menjadi penyangga Makassar, Maros dan Gowa tak jauh beda. Di Gowa, daerah yang padat penduduk dan pesisir seperti Somba Opu, Barombong, Bajeng, Palangga dan Bontonompo juga dalam keadaan kritis.
Pun demikian di Kabupaten Maros. Kondisi air tanah yang ada di Kecamatan Marusu, Maros Baru, Turikale, Lau, Mandai dan Bontoa juga sudah berada di zona merah atau membahayakan.