Masjid Babussalam Pelabuhan Makassar memberikan bantuan dana untuk warga di Palestina sebesar Rp150 juta melalui ACT Sulsel yang diserahkan di Masjid Babussalam Pelabuhan Makassar, Jalan Soekarno, Makassar, Selasa (26/3/2019)

Melalui KKP Jilid II, Masjid Babussalam Pelabuhan Makassar Salurkan Bantuan Untuk Palestina

Selasa, 26 Maret 2019 | 19:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Masjid Babussalam Pelabuhan Makassar memberikan bantuan dana untuk warga di Palestina sebesar Rp150 juta. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan di Masjid Babussalam Pelabuhan Makassar, Jalan Soekarno, Makassar, Selasa (26/3/2019).

Bantuan yang akan digunakan untuk pengiriman logistik melalui program Kapal Kemanusiaan Palestina (KKP) tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Pengurus Masjid Babussalam, Rusman didampingi oleh Farid Padang selaku Direktur Utama PT. Pelindo IV kepada pihak Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan.

pt-vale-indonesia

Presiden ACT, Ahyudin mengatakan ikhtiar memberangkatkan Kapal Kemanusiaan Palestina tidak sekadar dianggap sebagai momen mengangkut beras untuk rakyat Palestina. Namun lebih dari itu, keberangkatan kapal tersebut sebagai ekspresi pembelaan Indonesia dan wujud nyata mengalirkan kepedulian serta doa yang tulus dari bangsa Indonesia.

“Kapal Kemanusiaan Palestina adalah pemersatu bangsa-bangsa merdeka, bangsa-bangsa berdaulat dan akan menjadi motor kemerdekaan bagi Palestina,” ujarnya.

Ahyudin juga menyebutkan bahwa bagi ACT, Kapal Kemanusiaan Palestina adalah tentang perjalanan kemanusiaan dan bentuk kepedulian yang konkret bangsa Indonesia untuk Palestina.

“Tahun ini, semangat kemanusiaan itu akan segera digelorakan. Misi kemanusiaan ini akan menentukan posisi bangsa Indonesia sebagai bangsa tangan di atas. Bantuan Kapal Kemanusiaan tahun 2019 siap berlayar kembali menuju Palestina sebelum Ramadan tiba,” ungkapnya.

Sementara itu, Global Humanity Response (GHR) – ACT, Andy Noor Faradiba  mengatakan, KKP direncanakan berlayar pada akhir Maret atau pertengahan April, dengan jumlah bantuan yang dibawa mencapai ribuan ton.

“Sejumlah perizinan sudah diurus. Ada tiga item yang akan dikirimkan, yaitu tepung, gula, dan susu bubuk,” ungkap Andy Noor Faradiba.

Faradiba juga menjelaskan, saat ini tim tengah memulai perizinan barang-barang agar layak masuk sesuai perizinan negara tujuan.

“Tiga bahan ini sudah mendapat persetujuan SNI, namun masih menunggu izin dari Palestina seperti sertifikasi layak konsumsi dan sertifikasi halal. Untuk itu perizinan masih diurus,” terangnya.

Sebelumnya bantuan kemanusiaan untuk Palestina juga sempat dikirim tepatnya pada Februari 2018 lalu. Kapal Kemanusiaan untuk Palestina membawa amanah bangsa Indonesia berupa 2.000 ton beras, mengarungi samudera menuju tanah yang diberkahi, Palestina.(*)


BACA JUGA