Kader Posyandu Tak Digaji, Dinkes Makassar: Mereka Mengabdi Tanpa Pamrih
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, kader-kader posyandu yang ada di Kota Makassar harus diberi penghargaan agar mempertahankan kinerjanya.
Pasalnya, kata dia, kader-kader tersebut tak diberi gaji. Namun, sebagai bukti perhatian terhadap posyandu, pemerintah kota (Pemkot) memberikan biaya operasional posyandu dari anggaran APBD.
“Itu 500 ribu perbulan, jadi bukan gaji kader, tapi biaya operasional, kenapa hanya sekian? Karena ada 1.010 posyandu yang ada di Kota Makassar, lalu di kali 12 bulan, 6 miliar lebih dalam satu tahun,” ungkap Naisyah saat ditemui di Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya, Jumat (5/4/2019).
“Paling tidak, untuk makanan tambahnya, sehingga tidak membebani kader-kader. Jadi ini murni program pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Naisyah mengatakan, beban kader posyandu akan berdampak bagi perkembangan anak-anak, seperti Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan paling penting deteksi tumbuh kembang anak sejak dini mulai dari dalam kandungan.
“Mulai dari hamil diperiksa kandungannya, kalau ada kelainan dirujuk cepat, sehingga tidak terjadi kematian bayi, kematian anak, kematian ibu,” tutupnya.(*)