Logo DPD RI
#

Pertarungan Sengit Kursi Senator, Petahana Optimis Penantang Makin Kencang

Jumat, 05 April 2019 | 10:05 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pertarungan pemilihan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) makin sengit. Jelang minus 13 hari sebelum pemilihan nama-nama yang bersaing diposisi teratas mulai mengerucut.

Hal ini tercermin dari intensitas sosialisasi dan kampanye calon senator Dapil Sulsel. Bahkan issu “lempar handuk” beberapa calon senator mulai berhembus.

pt-vale-indonesia

Di Sulsel, dominasi petahana Calon DPD RI cenderung masih terasa, yakni Ajiep Padindang dan Iqbal Parewangi. Hal sama dari petahana hasil Pengganti Antar Waktu (PAW), yakni Andi Muhammad Ihsan (PAW Aziz Qahar Mudzakkar) juga massif melakukan gerakan politik.

Sementara dari kelompok penantang juga terpotret terus melakukan kerja politik yang maksimal, diantaranya adalah, Tamsil Linrung, Saiful Saleh, Lily Amelia Salurapa, Ketua DPRD Sulsel HM Roem dan Sindawa Tarang.

Selanjutnya Arianto Burhan Makka, Amil Sadik, Nuzra Aziz dan Asmar.ST sampai saat ini juga massif melakukan sosialisasi dan kampanye.

Pendatang baru di kontestasi Calon DPD RI Sindawa Tarang tidak menepis bahwa pertarungan memang kompetitif, namun dengan manajemen yang sudah dipersiapkan sejak awal membuat dia optimis masuk dalam bursa 4 senator yang akan terpilih. Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) ini mengaku telah lema bekerja. Apalagi dia memiliki jaringan mantan kepala desa se Sulsel yang bekerja dilapangan. Hubungan emosional mantan Kades, lanjut dia sudah terbangun sejak dia menjabat sebagai Ketua Apdesi Sulsel hinga Ketua Apdesi pusat.

“Sejak awal saya sangat tulus dan optimis saya bisa masuk dalam 4 besar. Karena saya mucul atas kehendak rakyat Sulsel. Khususnya yang ada di jajaran pemerintah dan aparat desa. Saya pernah menjadi Ketua Apdesi Sulawesi Selatan, tentu saya mengenal karakteristik dan harapannya masyarakat Sulawesi Selatan,” kata Sindawa.

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak punya sama sekali basis wilayah tertentu, namun sangat yakin pemilihnya akan merata. Dikatakan pula, semakin dekat pemilihan, antusias dan penyataan dukungan kelompok masyarakat ke dirinya makin meningkat. “Alhamdulillah saya sangat yakin bahwa kita akan kita sampai,” tuturnya.

Meski bukan petahana, namun Sindawa mekain kencang mengkampanyekan dan mensosialisasikan dirinya sebagai salah satu orang yang berkontribusi besar lahirnya Undang-undang Desa. “Pencetus dan lahirnya dana desa yang termuat dalam Undang-undang itu. Undang-undang Desa ini lahir di tangan saya sebagai Ketua Apdesi. Artinya saya didalamnya ikut berjuang, ikut mengawal dan memastikan Undang-undang ini untuk kepentingan bagsa dan negara,” ucapnya.

Sementara itu, Ajiep Padindang mengakui bahwa pemilihan anggota DPD RI tahun ini sangat menarik. Bahkan dia menyebutkan tahun ini lebih seruh dibandingkan Pemilu 2014. “Sekalipun saya incumbent tapi tidak pernah merasa bahwa 21 itu bukan saingan saya. 21 orang itu saingan semua. Di pemilihan DPD tidak istilah pemain lama dan pemain baru, karena dia kan membangun jaringan seperti terjung bebas pada 24 Kabupaten dan Kota,” tuturnya.

Dia melanjutkan bahwa meskipun petahana namun tetap berkeja maksimal. Bahkan setiap tiga sampai lima hari dilakukan monitoring dan evaluasi gerakan politik. Tidak hanya itu saja, Ajiep juga membentuk tim survei internal untuk mengukur efektifitas gerakan politiknya.

“Saya optimis bahwa saya salah satu yang tetap, paling tidak di satu atau dua yang terpilih, Insya Allah pada 17 April 2019 mendatang,” tuturnya.(*)