#Menuju Parlemen 2019
3 Parpol Berpotensi Dapat Dua Kursi di Dapil Makassar A, NasDem Paling Berpeluang
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Lembaga Survei dan Konsultan Politik PT. Pedoman Suara Indonesia merilis hasil survei terbarunya. Survei yang pengumpulan datanya dilakukan tanggal 20 sampai 27 Maret ini dirilis di salah satu kedai di Jalan Pangayoman, Makassar, Kamis (11/4/2019).
Berdasarkan survei tersebut, terpotret tiga partai yang diprediksi berpotensi mendapatkan 2 kursi, yakni NasDem, Gerindra dan PPP. Hal ini tercermin dari dominasi persentase elektabilitas masing-masing caleg di tiga partai tertas itu.
Jika melihat masing-masing elektabilitas di internal partai, kursi pertama NasDem berpotensi direbut oleh Andi Rachmatika Dewi dengan persentase internal 52,0 persen, kemudian kursi kedua berpotensi diraih oleh Arham Basmin dengan persentase 18,5 persen.
Selanjutnya kursi pertama Gerindra berpotensi direbut oleh Imam Fauzan A Uskara dengan persentase internal 38,6 persen dan kursi kedua berpotensi direbut oleh Abdul Wahid Ismail dengan persentase 35,1 persen.
Untuk Gerindra kursi pertama berpotensi direbut oleh H. Andi Parenrengi dengan persentase internal 32,1 persen. Di internal Gerindra terjadi anomali lantaran penantang menggeser elektabilitas petahana. Di mana Edwar Horas hanya diprediksi berpotensi mendapat kursi kedua dengan persentase 20,8 persen.
Direktur Eksekutif PT. Pedoman Suara Indonesia, Arief Wicaksono mengatakan, responden dalam survei itu berumur 17 tahun ke atas.
“Ada 740 responden dengan metode multistage random sampling. Di mana Margin of Error kurang lebih 5 persen, dengan tingkat kepercayaan kurang lebih 95 persen,” tuturnya.
Yang paling berpotensi mendapatkan dua kursi adalah NasDem. Hal ini tercermin dari olah data PT. Pedoman Suara Indonesia. Di mana hasil persentase yang dikonvensi, NasDem diprediksi mengumpulkan sekitar 87 ribu suara, disusul PPP 54 ribu suara dan Gerindra 52 ribu suara.
“Persentase itu dikonversi menjadi suara. Prediksi berdasarkan persentase suara yangg diperoleh masih – masing caleg di masing-masing partai,” kata dia.
Masih lanjut Arief, yang menbuat NasDem mendominasi lantaran mendapat efek ikutan. Cicu yang pernah menjadi kontestan Pilwali Makassar baru-baru ini memiliki persentase elektabilitas tertinggi secara personal di dapilnya. Tidak hanya itu saja, elektabilitas Cicu juga berpengaruh pada caleg NasDem lainnya.
Sementara Gerindra mendapat efek ekor jas dari pencalonan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno. Berbeda dengan PDI Perjuangan Sulsel yang relatif tidak mendapat efek dari Jokowi-Ma’ruf.
“Ini anomali juga. Karena di Indonesia sepertinya hanya di Sulawesi Selatan PDIP tidak mendapatkan efek ekor jas,” tandasnya.(*)