9 Surat Suara Capres Ditemukan Tercoblos Duluan di Pallangga
GOWA, GOSULSEL.COM — Sebanyak 9 surat suara calon Presiden dan Wakil Presiden RI ditemukan telah tercoblos duluan sebelum pemilihan dimulai di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 Desa Jenetallasa tepatnya di BTN Berlian Indah, Kecamatan Pallangga, Rabu (17/4/2019).
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gowa, Samsuar Saleh yang dikonfirmasi terkait temuan KPPS TPS 42 Jenetallasa tersebut mengatakan saat ini Ketua Panwascam Pallangga menuju TKP untuk klarifikasi temuan KPPS tersebut.
“Kami sudah mendapatkan klarifikasi dari Panwascam Pallangga. Yang dilakukan pertama-pertama adalah menghentikan sementara pelaksanaan pemilihan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan dari 9 surat suara yang tercoblos ada 8 untuk capres 01 dan 1 lembar untuk capres 02 jadi totalnya 9 lembar.
“Ini kan baru diduga. Dan kesimpulannya teman-teman kita PTPS juga memiliki kemampuan untuk mengoreksi dan mungkin ini bukan unsur kesengajaan. Bisa jadi surat suara itu rusak karena gesekan apalagi kertasnya kan tipis,” lanjutanya.
Selain itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gowa, Muhtar Muis juga mengatakan pihaknya masih menjajaki apa penyebabnya dan dari mana surat suara itu bisa tercoblos.
“Saat ini saya menunggu laporan kronologinya dulu. Dan menurut laporan yang masuk ke kami (KPU) bahwa surat suara yang sudah tercoblos itu tidak sempat diberikan kepada pemilih. Ini ditemukan oleh KPPS setempat. Saya sangat heran kenapa bisa terjadi seperti itu padahal dari awal sortir dan pelipatan dilakukan di Istana Tamalate, pengawasan sangat ketat dan setelah pelipatan dilakukan penyimpanan di Istana Tamalate dan tetap dijaga ketat petugas pengamanan,” jelas Muhtar Muis.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang dimintai tanggapannya terkait adanya penemuan surat suara yang tercoblos duluan mengatakan bahwa agar hal tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan. Mengingat kejadian tersebut sudah dalam penanganan oleh penyelenggara.
“Yah saya sudah terima laporan itu dan ada sebanyak 9 lembar yang rusak tercoblos masing-masing 8 lembar untuk capres 01 dan 1 lembar capres 02. Dengan adanya hal ini saya kira ini tentu akan jadi evaluasi bagi penyelenggara. Namun kami yakinkan itu bukan kesengajaan dari penyelenggara. Dan saya sampaikan hal ini jangan terlalu dibesar-besarkan. Kenapa, karena dibandingkan jumlah wajib pilih sebesar 295.000 jiwa, yang kedapatan tercoblos hanya 9 lembar. Jadi tidak signifikanlah pengaruhnya. Kami hanya minta masyarakat jangan panik sebab masalah ini sudah ditangani dan sudah aman. Karena tadi begitu didapati oleh penyelengraa langsung diselesaikan di tempat,” ujar Adnan.(*)