MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Ketua DPD Golkar Sulsel Nurdin Halid menilai Pemilu 2019, dimana Pilpres dan Pileg dilaksanakan serentak tidak berhasil meningkatkan partisipasi pemilih secara utuh.

Hal ini dikatakan NH akronim namanya setelah melakukan real count dan menerima laporan dari sejumlah Ketua DPD Golkar Kabupaten dan Kota.

“Pemilihan serentak Presiden, DPD, DPR RI, Provinsi dan Kabupaten, sebetulnya melahirkan efisensi, itu pertama,” kata Nurdin Halid.

Kedua, lanjut dia mengurangi partisipasi pemilih Pileg dengan jumlah yang luar biasa. Untuk Pilpres kata dia, memang diuntungkan karena hanya dua pasangan calon dan kertas suara yang kecil.

“Tapi Pileg sangat dirugikan. Karena masyarakat setelah mencoblos Capres, cenderung hanya mencari surat suara kabupaten,” ujarnya.

Dia mengaku menemukan banyak C1, dimana masyarakat tidak mencoblos Caleg maupun partai DPRD Provinsi dan DPR RI.

“Artinya apa? Ini pasti partisipasi untuk Pilpres jauh lebih tinggi, tidak linier dengan partisipasi untuk Pileg dan DPD. Ini pasti melahirkan sebuah sistem yang merugikan daripada Pileg, dan hanya menguntungkan Capres,” tuturnya.(*)

---