FOTO: Ketua DPP AAI, Muhammad Ismak saat berdiskusi dengan pengusaha muda di Makassar/Jumat, 6 September 2019/GOSULSEL.COM

Kedepankan Gerakan Moral, Ismak Dorong Politik Gagasan dan Partisipan

Jumat, 06 September 2019 | 21:58 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Ketua umu DPP Asosiasi Advokat Indonesi (AAI), Muhammad Ismak memiliki cara tersendiri berkaitan dengan strategi kampanye jelang Pilwali Makassar 2020 mendatang.

Figur yang disebut-sebut akan bertarung di Pilwali Makassar ini relatif melakukan pendekatan politik gagasan dan politik partisipan. Hal ini tercermin dalam setiap penggunaan kalimat pada alat peraga kampanye dan dialog yang cenderung lebih banyak mendengar masukan element masyarakat.

pt-vale-indonesia

“Ada juga gerakan moral yang mau sampaikan, jadi tidak seperti mungkin yang lainnya bahwa bukan hanya sekedar berlomba ini,” kata Ismak saat ditemui usai mengikuti dialog di Taman Macan, jalan Balaikota, Makassar, Jumat (6/9/2019).

Dia melanjutkan, bahwa menjadi Wali Kota itu membuk midset sebagai pelayan, bukan penguasa.

Dikatakan pula, hal yang dilakukan sebenarnya adalah gagasan yang normatif. Dimana mengembalikan kepada tempatnya yang semula.

“Kalau selama ini kan kita selalu disuguhi dengan pujian ‘ngeri’. Apanya yang ngeri belum melakukan apa-apa sudah bilang ngeri. Kecuali sudah bilang saya mau jadikan 3 bulan pertama sudah muncul 50 taman di Makassar, itu baru ngeri. Tapi kalau baru disebut namanya langsung ngeri, belum pernah dengar gagasannya,” kata Ismak.

Dia melanjutkan, bahwa cara pandang seperti itu harus dirubah. Menurutnya instrumen untuk menentukan pilihan adalah gagasan yang tawarkan oleh para bakal calon Wali Kota.

“Kita harus berani mengubah pola pikir, kalau tidak bisa melakukan perubahan pola pikir yah sudahlah. Kasian masyarakat kalau kita selalu disugi dengan kuda pacuan, atau ayam petarung,” ungkapnya.(*)


BACA JUGA