FOTO: Bakal calon Bupati Pangkep, Taufik Fachruddin usai mengikuti tes wawancara di PDI Perjuangan Sulsel, Sabtu, 21 September 2019/Mirsan/GOSULSEL.COM
#

Ikut Tes Wawancara, Ipar Gubernur Yakin Raih Dukungan PDI Perjuangan

Minggu, 22 September 2019 | 08:21 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Bakal calon (Balon) Bupati Pangkep, Taufik Fachrudin menunjukkan keseriusannya untuk maju bertarung di Pilkada 2020 mendatang. Salah satunya mengincar dukungan beberapa partai.

Ipar Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah ini sendiri telah mendaftarkan diri di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Bahkan, Sabtu (21/9/2019) Taufik telah mengikuti tahapan seleksi wawancara di kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulsel, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar.

pt-vale-indonesia

Taufik datang sekitar pukul 11.40 Wita dan melakukan wawancara sekitar satu jam. Dia didampingi beberapa tim pemenangan dan disambut Sekretaris PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni.

Taufik mengatakan apa yang dilakukan PDI Perjuangan merupakan sesuatu yang bagus, karena memberikan kesempatan kepada setiap balon untuk ikut mendaftarkan diri.

“Saya suka ini, PDI Perjuangan bukan lakukan fit and proper tes tapi wawancara. Lebih ringan tapi lebih pasti artinya pasti tidak kau bisa maju, pasti tidak kau punya peluru untuk bertarung,” kata Taufik usai tes wawancara.

Terkait kesiapan dirinya, Plt Direktur Perusda Sulsel ini memastikan siap mewakafkan diri untuk masyarakat Pangkep selama lima tahun ke depan.

“Saya siap dong, masa tidak siap. Datang ke sini berarti sudah siap bertarung,” sebutnya.

Taufik menyebutkan dirinya bersama PDI Perjuangan sudah saling kenal. Terlebih dalam perhelatan Pilgub 2018 lalu, PDI Perjuangan menjadi pengusung Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah. Di mana Taufik menjadi tim pemenangan pasangan bertagline Prof Andalan ini.

“Saya kira PDI Perjuangan sudah tahu Taufik Fachrudin,” pungkasnya. 

Selain Taufik, ada 10 balon bupati Pangkep yang mendaftar di PDIP. Mereka adalah Rahman Assegaf, Lutfi Hanafi, Muammar Muhayang, Arsyad Kunnu, Bahtiar Gaffar, Muhammad Yusran Lalogau, Syahban Sammana, Andi Ilham Zainuddin, Muh Arsyad Yunus dan Umar Muhammad.(*)


BACA JUGA