FOTO: Peroses pengerjaan tol layang Jalan AP. Pettarani. (26/09/2019) Mirsan - Gosulsel

Pasang Box Girder Tol Layang, Fly Over Bakal Ditutup Selama 4 Hari

Kamis, 26 September 2019 | 19:23 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – PT Nusantara Infrastruktur (NI) melaporkan perkembangan proyek pembangunan jalan tol Ujung Pandang Seksi 3 yang populer disebut tol layang AP Pettarani saat ini progresnya sudah mencapai 32,55 persen.

Proyek yang mulai dilaksanakan 2 April 2018 itu awalnya ditarget sudah rampung Februari 2020, terpaksa molor akibat adanya persoalan pemindahan sejumlah utilitas seperti pipa PDAM, kabel telepon, dan kabel listrik.

Proyek senilai Rp 1,6 triliun itu saat ini sementara proses pengerjaan tiang pancang dan pemasangan box girder. Untuk tiang pancang, posisi yang sudah terpasang berada di sekitar AP Pettarani depan DPRD Kota Makassar. Untuk pemasangan box girder, posisinya masih berada pada posisi Jalan Tol Reformasi.

Pihak pelaksana juga masih melakukan pemindahan utilitas yang masih tersisa ke arah Jalan Sultan Alauddin. Dalam waktu dekat, pohon-pohon yang ada di sisi sebelah kanan jalan arah dari Tol Reformasi ke Alauddin akan ditebang.

Direktur Teknik dan Operasional PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), Ismail Malliungan menjelaskan pemasangan box girder di tahap selanjutnya diperkirakan akan mengganggu arus lalu lintas karena sudah memasuki kawasan AP Pettarani.

Dia menjelaskan, pemasangan satu box girder sepanjang 50 meter bisa memakan waktu hingga empat hari. Khusus untuk pemasangan box girder diatas fly over dipastikan akan mengganggu arus lalu lintas.

“Sehingga diputuskan jika fly over ditutup sementara waktu hingga rampung pemasangan box girder,” jelasnya.

Begitu juga dengan pengangkutan materi box girder ke lokasi pemasangannya, akan mengganggu arus lalu lintas. Solusinya, selain pengangkutan material dan pemasangannya lebih banyak dilakukan malam hari.

Menurut Ismail, pihaknya akan duduk bersama stakeholder terkait untuk membicarakan model rekayasa yang akan dilakukan. (*)


BACA JUGA