Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah (NA) mengunjungi Dicky Wahyudi seorang mahasiswa pengunjuk rasa yang dirawat di RS Ibnu Sina Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (29/9/2019)/MIRSAN/GOSULSEL.COM

Gubernur Jenguk Mahasiswa Korban Unjuk Rasa, Kapolda Jadikan Anak Angkat

Minggu, 29 September 2019 | 21:27 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah (NA) mengunjungi Dicky Wahyudi seorang mahasiswa pengunjuk rasa yang dirawat di RS Ibnu Sina Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (29/9/2019).

Gubernur ditemani oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe dan Pj Wali Kota Makassar, M. Iqbal Suhaeb.

pt-vale-indonesia

Dicky Wahyudi, merupakan mahasiswa semester tiga Fakultas Hukum, Universitas Bosowa (Unibos). Informasi yang dihimpun, Dicky tertabrak kendaraan pengurai massa saat hendak membubarkan diri dari lokasi aksi mahasiswa, Jumat (28/9/2019) malam.

Aparat kepolisian berusaha membubarkan dengan mengeluarkan gas air mata dan mahasiswa pun berhamburan. Dicky berlari di tengah jalanan kemudian terpeleset.

Gubernur menyatakan bahwa kedatanganya bersama Kapolda dan Wali Kota merupakan bentuk keprihatinan.

“Ini wujud keprihatinan kita kepada anak-anak kita yang mengalami cedera,” kata Nurdin Abdullah.

Nurdin juga membeberkan bahwa Dicky adalah tulang punggung kelurga, sementara orang tuanya juga baru saja meninggal.

“Orang tuanya juga baru meninggal, jadi dia anak tunggal. Tadi diberi semangat oleh Pak Kapolda. Pak Kapolda sudah menyatakan menjadikan anak itu (Dicky Wahyudi) menjadi angkat Pak Kapolda,” sebut Nurdin Abdullah.

Demikian juga dengan segala biaya rumah sakit dan sebagainya akan ditanggung.

“Pak Kapolda sudah janji, tadi bukan hanya menyelesaikan studi tapi sampai dia bekerja, supaya bisa membantu ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe menyampaikan bahwa rasa tanggung jawabnya dan juga karena Dicky adalah harapan keluarga.

“Mulai hari ini saya angkat menjadi anak angkat saya, sampai saya meninggal itu menjadi anak angkat saya,” ucapnya.

Adapun sopir kendaraan pengurai massa, ungkap Mas Guntur Laupe, tetap diproses. Saat ini ditangani oleh Propam Polda Sulsel.

“Itu tetap diproses, makanya Propam sudah menangani bersangkutan dan sudah diperiksa, dalam waktu dekat akan kita sidangkan yang bersangkutan, sopirnya,” jelasnya. (*)


BACA JUGA