#Sinjai
Presiden Mahasiswa IAIM Sinjai Nilai Perbup Beasiswa Mahasiswa Membeda-bedakan
SINJAI, GOSULSEL.COM — Program bantuan beasiswa oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai dinilai kurang tepat sasaran dan perlu ditinjau kembali.
Setelah beberapa tokoh di Kabupaten Sinjai berkomentar terkait hal ini, Presiden Mahasiswa IAIM Sinjai, Asrullah juga ikut angkat bicara yang juga mengeluhkan terkait program beasiswa ini, Selasa (8/10/2019).
Ia mengatakan jika beasiswa ini terkesan pilih kasi karena tidak memberikan ruang maupun kesempatan kepada mahasiswa secara umum untuk merasakan program dari Pemda.
“Saya merasa banyak kejanggalan yang terjadi mengenai dengan pemberian bantuan beasiswa oleh pemerintah Kabupaten Sinjai di mana dengan adanya persyaratan akreditasi B untuk bisa lolos dan menerima bantuan beasiswa dari pemerintah Kabupaten Sinjai, ini terkesan pilikasi,”katanya.
“Hal ini sekilas menutup ruang bagi teman-teman mahasiswa untuk berkompetisi menerima bantuan beasiswa dikarenakan dengan akreditasi jurusan,” tambahnya.
Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2019 mengenai program beasiswa Pemda Sinjai diperuntukkan bagi jenjang strata satu (S1), magister (S2) dan Program Doktor (S3).
Program tersebut merupakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa – Hj Andi Kartini Ottong Periode 2018-2023.
Asrullah juga mempertanyakan tentang kebijakan yang diambil Pemda yang seharusnya menyesuaikan kondisi yang ada di lapangan.
“Maka dari itu kami mempertanyakan kinerja pemerintah daerah Kabupaten Sinjai dalam membuat kebijakan dan aturan. Apakah ada proses pengumpulan data ataupun survei secara langsung ke lapangan sebelum mengeluarkan sebuah kebijakan atau aturan, yang di mana seharusnya peraturan Bupati menyesuaikan kondisi lapangan bukan malah sebaliknya,” sambungnya.
Diketahui kriteria pemberian beasiswa dan bantuan mahasiswa berprestasi dikategorikan dalam beberapa bidang diantaranya, berprestasi akademik, olahraga, keagamaan, motivasi ilmu pengetahuan dan teknologi, kepemimpinan dan kreativitas, kelangkaan profesi serta utusan daerah.
Hal itu sesuai misi yang dijabarkan dalam meningkatkan kecerdasan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlandaskan iman dan taqwa.(*)