Dinas Sosial Gowa Gelar Rakor BPNT 2019
GOWA, GOSULSEL.COM – Pemerintah Kabupaten Gowa dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Gowa menggelar rapat koordinasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Baruga Tinggimae Rumah Jabatan Bupati Gowa, Selasa (15/10/2019).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Syamsuddin Bidol yang memimpin rapat tersebut mengatakan Rakor tersebut untuk menyamakan persepsi. Rakor tersebut dihadiri oleh para pendamping BPNT.
Ketua Tim Koordinasi (Tikor) BPNT Kabupaten Gowa, H. Muchlis yang juga Sekretaris Daerah Sekda Kabupaten Gowa mengatakan bahwa kehadiran program BPNT untuk mengurangi beban pengeluaran bagi para Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM).
Selain itu, H. Muchlis kehadiran BPNT untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat kurang. Menurutnya kekurangan gizi sebagai penyebab stunting.
“Supaya cukup untuk memenuhi gizi. Makanya ada beras dan ada telur. Pemberian raskin ini dikombinasikan dengan keseimbangan gizi makanya kita samakan dengan telur. Supaya kebutuhan panganya itu warga persis sesuai yang dibutuhkan,” ujar H. Muchlis.
Keberadaan program BPNT juga untuk memenuhi kebutuhan KPM setiap bulannya. “Ini untuk mengatur pemenuhan kebutuhan makana supaya tidak ada bulan bulan tertentu yang sulit mendapatkan makanan,” lanjutnya.
Dijelaskannya lagi bahwa BPNT memeberikan kebebasan kepada para KPM untuk memilih sesuai kebutuhan. “Supaya KPM dibelri kendali untuk memilih sendiri sesuainm dengan porsinya. Supaya taget kita tahun 2020 itu semua orang miskin itu sudah terpenuhi sandang pangan dan papannya,” ungkapnya.
Ia juga berharap kedepan Program BPNT dapat memenuhi prinsip 6 T yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi.
Ditempat yang sama, Wakapolres, Gowa Kompol Muh Fajri Mustafa yang juga ketua Satuan Tugas (Satgas) bantuan sosial (Bansos) siap mengawal penyaluran bantuan tersebut hingga sampai ke masyarakat.
“Kita semata-mata ingin mengawal bagaimana bantuan ini sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Bapak ibu tidak usah kawatirr atau merasa kami takut takuti selama bapak ibu melakasanakan sesaui dengan aturan dan mekanisme,” tambahnya.(*)