PKK Kecamatan Palangga menggelar sosialisasi penanganan dan pencegahan stunting di Hotel Santika Makassar, Selasa (15/10/2019)

Cegah Stunting, Ketua TP PKK Pallangga Wajibkan Kader Tanam Pohon Kelor

Rabu, 16 Oktober 2019 | 00:36 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — PKK Kecamatan Palangga menggelar sosialisasi penanganan dan pencegahan stunting di Hotel Santika Makassar, Selasa (15/10/2019).

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Pallangga, Hj Rismawaty Kadir Nyampa dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan bukan hanya sekedar seremoni semata, sebab stunting berbahaya.

Sementara itu, untuk mencegah stunting di Kecamatan Pallangga, Hj Rismawaty Kadir Nyampa mewajibkan kader PKK di Kecamatan Pallangga untuk menanam pohon kelor.

“Kami membuat inovasi pencegahan  stunting dengan sayur kelor, kami menginstruksikan setiap kader wajib menanam pohon kelor minimal dua pohon per desa sehingga saat ini ada lima desa di Kecamatan Palangga menjadi kawasan pohon kelor yabg juga bisa di ekspor ke Jepang. Bahkan, dengan adanya pohon kelor di Palangga, kami telah membuat inovasi berupa kripik, kue tradisional, dan obat-obatan,” ujarnya.

Selain itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan yang membuka kegiatan tersebut juga mengajak seluruh kader PKK untuk mencegah stunting. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan.

“Lingkungan yang bersih sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan stunting serta saya menekankan jangan hanya sosialisasi tetapi harus dilakukan implementasi,” ujarnya

Priska menyebutkan bahwa penduduk di Gowa mencapai 700 ribu jiwa, sedangkan jumlah balita di Gowa sebanyak 552 balita. Penderita stunting sebesar 44 persen berada di Kecamatan Palangga. Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan pencegahan. 

“Apalagi Kabupaten Gowa menjadi daerah keempat tertinggi stunting. Sehingga saya berharap untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare adalah cara tepat untuk menangani stunting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Muhammad Asrul berharap tahun 2020 permasalahan stunting di Gowa tidak lagi sosialisasi tapi lebih kepada pencegahannya, apalagi Pemkab Gowa akan memberi bantuan dalam menangani stunting.

“Saya juga berharap kepada ibu-ibu yang ingin melahirkan sebaiknya melahirkan di Puskesmas, karena kami ingin melakukan pendataan,” harapnya.(*)


BACA JUGA