Bertemu Tokoh Masyarakat Gontang Raya, Ismak Diminta Buat Konsep Wisata Pertanian
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Kawasan Gontang Raya berada di pesisir kota Makassar. Daerah ini menjadi daerah penghubung antara kawasan Benteng Somba Opu dan dan kawasan Tanjung Merdeka.
Di daerah yang pernah dikenal sekitar tahun 70 an sebagai penyuplai pangan khususnya sayuran untuk warga Makassar ini kini mulai terhimpit oleh pembangunan perumahan mewah dan yang mengelilinginya ini berharap kepada bakal calon walikota, Muhammad Ismak membuat konsep pengembangan kawasan wisata berbasis pertanian.
“Pak Ismak sebagai orang yang saya kenal maka saya berharap untuk berharap bisa membuat konsep pengembangan wisata berbasi pertanian sehingga taraf hidup saudara saudara saya di Gontang ini makin meningkat,” Abdul Waris Ardi seorang tokoh masyarakat Gontang yang juga adalah sahabat Ismak.
Harapan itu disampaikan kepada Ismak bertemu tokoh tokoh masyarakat Gontang di The Culture Club yang dikelola Waris.
Ia juga menyampaikan kepada para tokoh masyarakat yang hadir untuk mengedukasi warga untuk tidak mau dibeli suaranya di momen Pilkada seperti Pilwakot.
“Terus terang saya untuk pertama kalinya mau memperkenalkan seorang calon walikota, karena ada beberapa teman juga yang saat ini ikut mencalonkan diri. Saya berharap warga tidak lagi mau dibeli suaranya lebih baik kita saling bernegosiasi program apa bagi kepentingan masyarakat Gontang,” beber Waris sekaligus mempertegas dukungannya kepada Ismak.
Abdul Rais salah seorang penggerak warga di daerah Tanjung Merdeka, mengungkapkan bahwa budaya politik uang sudah sangat merusak masyarakat. Ia bahkan mengatakan bahwa untuk mengubah mindset warga tersebut juga cukup berat berhenti Masyarakat Gontang dahulu penghasil pertanian khususnya sayuran.
” Tetapi saya berharap Masyarakat pesisir khusus nya tdk jadi penonton dari pembangunan kawasan wisata yang akan dipihak ketigakan ini,” ungkap Abdul Rais.
Ismak mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam Pilwakot karena keresahannya memandang Makassar dari luar dan saat sering pulang. Ia juga resah dengan perilaku politik yang sering terjadi di momen politik di mana politik uang telah merusak masyarakat.
“Kita ingin mengubah pola pikir misalnya pejabat yang mindsetnya penguasa menjadi pelayan masyarakat. Biarkan semua kandidat datang dengarkan apa isi pikirannya dan pilih yang paling masuk akal dari gagasannya bukan cuma sekedar yang paling banyak menghamburkan uang,” ungkap Ismak.
Ismak berharap mendapatkan input dari masyarakat tentang kebutuhan dan masalah masyarakat.(*)