FOTO: Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengayung bendera star balap perahu katinting di Bulukumba/Minggu, 24 November 2019/Ist
#

Serunya Balap Perahu Katinting di Bulukumba

Minggu, 24 November 2019 | 16:05 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Katinting merupakan jenis perahu tradisional berukuran kecil. Menjadi penting bagi masyarakat pesisir Bulukumba yang berprofesi sebagai nelayan untuk mencari nafkah.

Satu musim digunakan berlayar oleh nelayan, perahu katinting juga dijadikan sebagai hiburan setelah melaut di musim barat. Sebagai perayaan rasa syukur, balap katinting dijadikan pesta tahunan nelayan Bulukumba.

pt-vale-indonesia

Seperti balap katinting di Dusun Lembang Desa Salemba Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (24/11/2019).

Balap katinting diikuti para nelayan Bulukumba. Beberapa diantaranya ada yang dari luar Kabupaten Bulukumba, bahkan hadir nelayan dari kalimantan yang ikut dalam kegiatan itu.

Kegiatan dipelopori oleh Kerabat TSY ini mengusung tema “Bija To’ Sabbara atau Bijaksana Jujur Amanah Tomy Satria Selalu Bersama Rakyat”.

Selain Lomba katinting, panitia juga menyisihkan setengah dari uang pendaftaran para peserta digunakan untuk membangun mesjid yang ada di Dusun Lembang.

“Lomba katinting ini rutin kami laksanakan setiap tahunnya sebelum musim penghujan untuk menghibur masyarakat pesisir setelah panen rumput laut,” kata Ketua Panitia, Asrul Syam.

Keseruan balap katinting menjadi penghibur warga yang turut serta menyaksikan. Beberap pelaut tangguh memperlihatkan selebrasinya diatas air.

Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria turut hadir dalam kegiatan itu. Ia terlihat serius menyaksikan keseruan dan kebahagiaan para nelayan dan petani rumput laut.

Menurut Tomy, selain menghibur masyarakat, lomba katinting ini juga memberi pengetahuan bagi masyarakat perihal menjadi pelaut yang tangguh.

Suku bugis, khususnya di Kabupaten Bulukumba memang dikenal sebagai tempat lahirnya pelaut yang tangguh melawan ombak. Bukan Bumi Panrita Lopi namanya jika tak ada pelaut tangguh di Bulukumba.

“Itulah kenapa saya menyempatkan diri untuk hadir menyaksikan lomba katinting ini. Agar masyarat dan saya pribadi mengetahui perjuangan nelayan saat berada di atas air,” tandas Tomy.(*)


BACA JUGA