Wahdah Islamiyah Siapkan Dai Untuk Pembinaan di Masjid yang Viral di Gowa
GOWA, GOSULSEL.COM – Dusun Langkoa yang terletak di Desa Bontoloe Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan kini ramai dikunjungi wisatawan pasca viralnya masjid mewah yang terletak di tengah hutan desa.
Masjid yang dibangun dari tahun 2018 oleh pengusaha asal Sengkang Kabupaten Wajo Sulsel ini beberapa hari terakhir menjadi bahan perbincangan netizen.
Puang Busli sang pendiri masjid mengatakan, rencananya, masjid yang belum diberi nama ini akan diresmikan pada tahun 2021.
Pria kelahiran Sengkang 70 tahun yang lalu ini menyebutkan, tujuan awal pembangunan masjid adalah sebagai tempat salat karyawan kebun kopi miliknya.
Kebun kopi bernama Nirmala Bukit Celebes ini, ujar dia, memperkejakan 28 karyawan yang tiap hari bekerja mengolah kebun kopi jenis Arabica ini. “Alhamdulillah bisa membantu warga desa untuk menjadikannya mata pencaharian,” ungkap dia, Rabu (27/11/2019).
Masjid yang ornamen dalamnya dipenuhi batuan Granit ini aktif digunakan pula oleh warga desa untuk beribadah salat, juga ramai digunakan salat tarawih di bulan Suci Ramadhan.
“Masjid ini insya Allah sangat terbuka untuk pengelolaan dan pembinaannya agar ibadah di dalamnya lebih maksimal,” tambah dia.
Dalam pembinaan jamaah dan pemaksimalan fungsi masjid ini, Puang Busli menyambut baik tawaran
Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah (DPD WI) Gowa yang akan mengutus dai untuk pengelolaan masjid tersebut.
“Alhamdulillah sudah ada perbincangan tadi, dan Insya Allah kami akan mengutus dai Wahdah Islamiyah secepatnya ke tempat ini untuk membantu mengaktifkan Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk anak-anak serta majelis taklim untuk warga setempat,” tutur Andi Tajuddin, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Gowa.
Dai yang akan diutus tambah Andi Tajuddin rencananya juga akan menjadi imam masjid, khususnya menyambut bulan Suci Ramadhan.
“Insya Allah nanti bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) WI Bontolempangan dalam pengontrolan dai,” jelas Andi Tajuddin.
Masjid yang dinamakan warga sekitar sebagai Masjid 12 kubah ini ditempuh kurang lebih 2,5 jam dari Kota Makassar.
Pasca viralnya di media sosial, sang pendiri masjid memilih untuk membatasi komunikasi dengan wartawan atau pengunjung.
Pembangunan masjid ini lanjut dia, ikhlas lillahi ta’ala untuk ibadah, dan dia menyayangkan jika disalahtafsirkan untuk tujuan lain, apalagi sampai pada tuduhan radikal.(*)
Laporan: Rustam Hafid (Departemen Infokom dan Humas DPP Wahdah Islamiyah)