Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo Saat melakukan kunjungan dan peresmian hatchery di lokasi pembibitan benur di PT Esaputlii Prakasa Utama di Mallusetasi, Barru, Minggu (1/12/19)
#

Menteri Perikanan: Barru Harus Menjadi Motor Penggerak di Indonesia

Minggu, 01 Desember 2019 | 18:13 Wita - Editor: Dilla Bahar -

BARRU, GOSULSEL.COM- Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo tercengang dengan produksi dan budidaya udang di Kabupaten Barru. Pasalnya, daerah ini tercatat sebagai penyuplai bibit benur terbesar, serta produksi atau hasil panennya tergolong sangat tinggi di Indonesia.

Saat melakukan kunjungan dan peresmian hatchery di lokasi pembibitan benur di PT Esaputlii Prakasa Utama di Mallusetasi, Barru, Minggu (1/12/2019), Edhy menginginkan Barru menjadi penggerak budidaya undang di Indonesia.

pt-vale-indonesia

“Saya berharap, Barru menjadi motor penggerak di Sulsel dan Indonesia dalam budidaya udang,” tandas Edhy Prabowo yang di kunjungannya di Barru juga melakukan panen udang bersama Bupati Barru Suardi Saleh.

Menurutnya, Barru bisa diandalkan untuk mendukung program berkelanjutan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Apalagi, lanjut dia, Indonesia ditarget menjadi budidaya udang terbesar. Mengingat ada sekira 300.000 hektar tambak di Indonesia.

Guna mendukung itu, maka pihaknya akan berusaha memudahkan semua urusan pembudidaya. Seperti segala jenis peraturan di sektor perikanan dan kelautan harus disederhanakan, agar tidak menjadi penghambat atau menyulitkan.

“Ini semua tujuannya bagaimana meningkatkan kembali budidaya udang windu, dan bukan hanya budidaya udang faname. Kami akan melakukan komunikasi terbaik dengan nelayan, bangun budidaya perikanan yang bisa membuka lapangan pekerjaan,” kata Edhy yang dikunjungannya di Barru juga menyempatkan berdialog dengan petambak, nelayan atau stakholder di bidang perikanan dan kelautan.

Berdasarkan pantauan, selama kunjungan Edhy di Barru, ikut didampingi Wakil Gubernur Sulsel Sudirman Sulaiman, Bupati Barru Suardi Saleh, serta sejumlah pejabat teras kementerian, seperti Dirjen Budidaya Perikanan dan Kelautan, Slamet Soebjakto.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Sudirman Sulaiman, mengurai jika pihaknya akan membangun pelabuhan terbesar di Sulsel dengan luas lahan sekira 1.000 hektar. Pelabuhan ini bisa semakin mempermudah ekspor hasil perikanan dan kelautan, termasuk di Barru.

Dalam kesempatan itu, Sudirman menyampaikan masalah petambak. Seperti distribusi pupuk, dan perlunya bantuan pemerintah pusat mengenai alat produksi. Disamping itu, pihaknya siap menjadikan Sulsel sebagai pusat perikanan.

Khusus saat dialog dengan stakholder bidang perikanan dan kelautan, sejumlah warga berharap ada peningkatan perhatian dari pemerintah pusat. Seperti soal bantuan skavator, maupun sarana penunjang lainnya. (*)


BACA JUGA