GOWA, GOSULSEL.COM – Benteng Somba Opu merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Gowa saat melawan penjajahan Belanda. Benteng yang terletak di batas Kota Makassar dan Kabupaten Gowa ini merupakan bukti kejayaan Kerajaan Gowa sebagai kerajaan terbesar di Sulawesi Selatan.

Selain memiliki nilai history, di Benteng Somba Opu juga menyimpan misteri mistis. Konon ada tiga tempat yang sangat keramat di kawasan Benteng Somba Opu. Daeng Sangkala, salah seorang warga sekitar membenarkan hal tersebut.

Berikut GOSULSEL.COM merangkum tiga tempat paling keramat di Kawasan Benteng Somba Opu:

Maccini Sombala

Maccini adalah bahasa Makassar yang artinya melihat, sedangkan Sombala adalah layar. Maccini Sombala diartikan melihat layar. Letaknya di atas bukti yang berada di pinggiran sungai yang merupakan muara.

Konon ditempat yang merupakan bukit ini menjadi tempat Karaeng Sombala memantau penjajah Belanda yang masuk ke daerah teutorial Kerajaan Gowa melalui batas laut. Karaeng Sombala memang ditugaskan oleh kerajaan untuk melihat gerak gerik kolonial Belanda dari laut.

Di tempat ini juga tepat dimakamkan Karaeng Sombala. Daeng Gassing warga sekitar mengatakan, di tempat ini kerap kali terdengar suara pasukan berkuda di malam hari, khususnya malam Senin hingga malam Jumat.

“Kadang terdengar suara-suara pasukan berkuda di wilayah ini dan ini biasa terjadi ketika malam senin sampai malam jumat,” kata Daeng Gassing.

Sementara itu, warga lainnya Daeng Rani mengatakan, ditempat ini sering kali ditemukan sesajen. Dimana banyak orang yang berkunjung berdoa meminta rezeki dan dibukakan pintu jodoh.

Pintu Saluran

Letaknya pas di gerbang jika hendak masuk ke area Benteng Somba Opu lewat Jalan Daeng Tata III Kota Makassar. Di tempat ini konon katanya dihuni oleh sosok makhluk yang tinggi besar.

Sosok itu pas berada di pintu saluran air, yang oleh Daeng Sangkala menyebut makhluk tinggi besar itu sebagai Longga‘.

“Kalau di sini itu ada tiga tempat yang dianggapa paling keramat, pertama yang dianggap paling keramat di Pintu Suluran, Meriam Polong dan Maccini Sombala,” katanya.

Meriam Polong

Tempat yang dianggap keramat berikutnya adalah Meriam Polong atau meriam patah. Meriam Polong ini berada tepat di depan Museum Kareng Pattingalloang. Meriam Polong tersebut merupakan patahan alat perang meriam yang digunakan pada masa kerajaan Gowa.

Daeng Rani yang ditemui di Meriam Polong mengatakan bahwa tempat tersebut juga dikeramatkan. Meriam Polong ini berada di bawah pohon besar. Akar dan Meriam Polong sudah menyatu sehingga tidak bisa lagi dipindahkan.

Dikeramatkannya tempat tersebut terlihat dari banyaknya warga yang datang membawa sesajen dan dijadikan sebagai tempat minta rezeki.

“Memang sering banyak orang yang datang dengan membawa makanan bahkan juga pernah ada orang potong kambing di sini,” kata Daeng Rani.

Sementara terkait sosok makhluk halus yang sering muncul di tempat tersebut, Daeng Rani mengaku belum pernah melihat secara langsung, hanya mendengar pengakuan dari pengunjung.

“Kalau saya belum pernah melihat penampakan atau pun makhluk-makhluk aneh lainnya. Cuma katanya, ada salah seorang pengunjung yang pernah melihat sesosok bayi di atas jembatan dekat tempat meriam polong ini,” kata Daeng Rani.(*)

---