Tim ACT bersama MRI Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan Alquran kepada puluhan santri di Dusun Wanawaru, Desa Patappa, Kecamatan Pujananting, Kab. Barru, Rabu (5/2/2020)

ACT-MRI Sulsel Serahkan Bantuan Alquran Wakaf kepada Puluhan Santri di Barru

Rabu, 05 Februari 2020 | 23:50 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

BARRU, GOSULSEL.COM — Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan Alquran kepada puluhan santri di Dusun Wanawaru, Desa Patappa, Kecamatan Pujananting, Kab. Barru, Rabu (5/2/2020).

Bantuan Alquran tersebut diserahkan langsung oleh tim ACT-MRI Sulsel yang diwakili oleh Rudianto dan diterima oleh Nurhayati selaku guru mengaji di Dusun Wanawaru.

Rudianto mengatakan kegiatan tersebut merupakan program Wakaf Alquran dari Global Wakaf – ACT. Menurutnya Alquran merupakan tuntunan hidup seorang muslim dan mengimani Alquran adalah salah satu Rukun Iman.

“Bentuk dari mengimani Alquran adalah menjadikannya sebagai way of life (pedoman hidup), yang menjadikan perjalanan seorang muslim tidak akan tersesat. Membacanya merupakan bentuk ibadah apalagi mempelajari, mengamalkan dan mengajarkannya, itulah sebaik-baik seorang muslim,” kata Rudianto.

Lanjutnya, Rudianto menjelaskan bahwa Nurhayati merupakan ibu rumah tangga yang juga merupakan istri dari Ketua RT II di Dusun Wanawaru, Haseng.

“Dalam kesehariannya bersama suami, selain bertani padi dan kacang tanah, beliau juga aktif mengajar mengaji puluhan anak-anak yang ada di dusunnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Nurhayati mengucapkan terima kasihnya kepada tim ACT-MRI Sulsel atas bantuan yang diberikan dan juga mengabarkan antusiasme semangat belajar Alquran warga sekitar yang sangat tinggi.

“Alhamdulillah, terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan dari para donatur melalui ACT-MRI Sulsel semoga mendapat balasan terbaik oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Warga disini juga semangat sekali untuk belajar Islam, jadi mereka butuh fasilitas penunjang,” ujarnya.

Nurhayati juga mengaku merasa sangat bersyukur atas bantuan tersebut. Karena menurutnya Alquran yang ada di tempatnya saat ini sudah kusam dan belum disertai terjemahan bahasa Indonesia.

“Alhamdulillah, bersyukur sekali ka’ ada yang mau perhatikan ki’ di sini, itu kodong Alquran yang biasa dipakai anak-anak mengaji sudah kusam karena sudah tua dan tidak ada terjemahannya,” tambahnya.(*)


BACA JUGA