UMI menggelar jumpa pers terkait kebijakan kampus mengantisipasi penyebaran Covid-19, di Menara UMI Lantai 9, Senin (16/3/2020)

Besok Hingga 5 April Tidak Ada Perkuliahan Tatap Muka di UMI Makassar

Senin, 16 Maret 2020 | 22:26 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Universitas Muslim Indonesia (UMI) mulai meliburkan aktivitas perkuliahan tatap muka di kampus. Perkuliahan akan dialihkan ke sistem online.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UMI, Prof Basri Modding, di hadapan awak media, di Menara UMI Lantai 9, Senin (16/3/2020).

“Oleh karena itu, UMI telah memberi kesimpulan bahwa mulai besok seluruh mahasiswa diliburkan dalam hal tidak ada tatap muka perkuliahan. Dan semuanya dilakukan secara online. Termasuk dosennya tidak masuk kampus,” ujarnya.

Kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan besok, 17 Maret 2020, hingga tanggal 5 April 2020. Selama tiga pekan, perliahan akan dilakukan secara online.

“Dari aspek teori, maka itu semua dilakukan secara online, dan dosennya bisa di rumah dan kita harapkan di rumah jangan keluar-keluar. Mahasiswa kita juga diharapkan bisa di rumah atau bisa juga pulang kampung, yang penting di kampung connect internet,” jelasnya.

Metode perkuliahan secara online nantinya akan diterapkan sesuai dengan dosen masing-masing mata kuliah.

“Ada beberapa media yang saya tawarkan, yang pertama bisa dengan google classroom, mailing list, microsoft think, zoom, wa group, line, skype. Jadi saya sampaikan kepada dosen-dosen yang tidak familiar dengan malliling list dan lainnya buatlah wa group,” ucapnya.

Tak hanya perkuliahan, kegiatan yang bersifat mendatangkan orang banyak juga akan ditunda pelaksanaannya hingga waktu yang tidak ditentukan.

“Semua kegiatan ditunda. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendatangkan orang banyak baik dari dalam maupun dari luar, itu kita tunda dengan waktu tidak ditentukan. Nanti setelah dianggap bahwa Indonesia normal baru kita laksanakn,” ungkapnya.

Namun, UMI masih memberi kebijakan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan praktek di laborarotium. “Besok juga saya kasi kesempatan kepada mahasiswa yang bertugas di lab, jadi diberi waktu untuk menyelesaikan praktikumnya sampai hari Sabtu dengan catatan dia harus bebas dari protokol WHO. Dia harus memenuhi syarat-syarat tidak terinfeksi,” paparnya.

Lanjutnya, “Hari ini sampai 5 April sedapat mngkin tidak ada pertemuan, baik menerima tamu dari luar maupun dalam negeri yang membuat kita berkumpul. Sehingga kita harapkan mudah-mudahan setelah 5 April kita sudah bisa lagi beraktivitas sebagaimana mestinya.”(*)


BACA JUGA