Wacana Peningkatan SDM Guru, Disdik Makassar Dorong Pemerintah Ikutkan Honorer
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pekan lalu, mencuat pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengenai wacana peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) para guru. Dimana kemampuan praktikum dan kompetensi tiap guru nantinya ditingkatkan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Abdul Rahman Bando menilai peningkatan praktikum dan kompetensi guru seharusnya diikuti juga oleh guru honorer tanpa terkecuali. Sehingga tidak hanya diperuntukkan untuk guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kalau menurut pemahaman saya yang namanya orang yang memiliki transfer ilmu ke peserta didik, berartikan seharusnya tidak dibatasi pada ASN saja, bangsa ini tidak mau kenal guru kontrak (atau) negeri tutuntan itukan intinya harus cerdas anaknya,” kata Rahman, Senin (13/04/2020)
Saat ini, menurut Rahman, tidak ada standar yang baku dalam hal kompetensi dan kemampuan praktikum yang diterapkan pada guru honorer. Mereka hanya diterima asalkan memiliki latar belakang pendidikan yang linear.
“Setelah diterima tidak melalui juga proses Pendidikan Profesi Guru (PPG) langsung berdiri di hadapan siswa, jadi tidak ada standarnya,” lanjutnya.
Uji kemampuan praktikum tidak dapat diselenggarakan ke mereka lantaran pengangkatan tidak dilakukan oleh Disdik sendiri melainkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Sehingga akan menjadi problem tersendiri nantinya. Guru tanpa terkecuali seharusnya ditinjau kemampuan praktikum dan kompetensinya agar mereka benar-benar siap dalam mencerdaskan anak didiknya.
Sementara itu, peningkatan praktikum guru seperti yang diwacanakan oleh Nadiem harus memiliki kriteria tersendiri yang bisa diterapkan pada guru-guru honorer. Ini untuk memastikan standar guru tidak beragam dan sesuai dengan yang diharapkan.
Meski dipastikan tahun ini upaya peningkatan kemampuan praktikum bakal dilaksanakan, Rahman justru pesimis hal itu benar-benar bisa optimal mengingat situasi saat ini dilanda pandemi Corona. Kalaupun memang nantinya diterapkan kepada seluruh guru termasuk honorer, dipastikan hal itu bakal dilakukan secara daring.
“Bisa saja modelnya model daring, kemungkinan itu sistem pengiriman modul atau materi secara daring dari kementerian kemudian nantinya dipelajari masing-masing guru,” katanya.
Rahman pun berharap, penarapan ini juga bisa ditambah dengan upaya refresh ilmu bagi semua guru. Dimana upaya itu nantinya berisikan materi peningkatan kapasistas keilmuan. Seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pascaujian tengah dan akhir semester. (*)