Sumber: int

Siswa Keluhkan Belajar dari Rumah Bikin Stres, Ini Penjelasan Pengamat Psikologi

Rabu, 15 April 2020 | 17:00 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Adanya kebijakan pemerintah mengenai proses belajar mengajar dialihkan ke rumah, membuat para siswa kerap kali dilanda stres. Sejatinya, kebijakan ini diterapkan guna mencegah penyebaran Corona sampai ke para siswa.

Akan tetapi, hal tersebut justru berdampak bagi kondisi psikologis siswa. Sebab, belajar di rumah, tak sedikit dari mereka yang justru tertekan hingga stres lantaran banyaknya tugas yang diberikan. Belum lagi, koneksi internet yang lambat untuk melakukan pembelajaran via daring yang kerap bikin kesal.

Salah satu siswa SMP Negeri 10 Makassar, Aulia mengatakan bahwa banyak temannya termasuk dia yang kerap kali pusing dan stres akibat banyaknya tugas dari Guru. Belum lagi, tugas tersebut mesti diselesaikan di hari itu juga.

“Banyak sekali tugas, kita ini jadi pusing. Mana yang harus diselesaikan dulu,” katanya, Rabu (15/04/2020).

Menanggai hal tersebut, Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Widyawati menilai bahwa kondisi tersebut disebabkan karena siswa menjadikan pembelajaran sebagai beban. Padahal, semestinya siswa tidak boleh seperti itu.

“Sebenarnya jika belajar itu dianggap sesuatu yang menyenangkan dan bukan jadi beban maka itu tidak akan menimbulkan tekanan atau dianggap menjadi gangguan,” jelasnya, Rabu (15/04/2020).

Ia tidak menampik jika siswa harus dirundung banyaknya tugas yang menumpuk dari guru. Akan tetapi, hal ini bukan menjadi alasan bagi mereka untuk stres. Ia menyebut bahwa suasana belajar sejatinya juga menjadi hal terpenting.

“Pada saat ini dimana anak-anak harus belajar di rumah, maka mau tak mau tugas sekolah juga pasti dikerjakan di rumah. Jadi sebenarnya ini hanya masalah tempat belajar saja. Jika semua bisa memahami hal ini maka mungkin tidak akan terjadi permasalahan,” lanjutnya.

Terakhir, ia menyarankan agar para siswa menjalankan tugas dan belajar dengan sepenuh hati. Siswa diharapkan mampu belajar tanpa ada tekanan dan selalu memotivasi dirinya.

“Berusaha untuk mengerjakan dengan menyenangkan. Anggap ini menjadi tantangan tersendiri sehingga anak-anak menjadi termotivasi untuk menyelesaikannya,” tutupnya. (*)


BACA JUGA