Pekerja mengecek kesehatan ayam potong broiler di kandang ayam modern/Indra Abriyanto/Gosulsel.com

Daging Ayam Potong Penyebab Deflasi di Makassar

Kamis, 30 April 2020 | 21:39 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah memaparkan perkembangan ekonomi di seluruh wilayah di Sulsel. Laju inflasi disebutnya masih stabil di beberapa daerah.

Walau begitu, kata dia, Kota Makassar telah terjadi deflasi pada harga bahan pangan. Utamanya pada harga daging ayam potong.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional per 30 April, harga ayam potong berada pada angka Rp19 ribu. Ini yang memicu deflasi tertinggi di Kota Makassar sebesar 0,11 persen dengan nilai Indeks Harga Konsumen sebesar 104,4.

Kata Nurdin, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya deflasi pada harga daging ayam potong. Salah satunya ialah beberapa gerai restoran ayam yang tidak beroperasi lantaran adanya pandemi Corona atau Covid-19.

“Khusus Makassar memang terjadi deflasi terutama pemicunya ayam. Kenapa ayam? Karena restoran semua pada tutup, restoran kan paling banyak mengkonsumsi ayam,” pungkasnya, Rabu (29/04/2020).

Kendati demikian, Makassar tidak sepenuhnya mengalami deflasi. Laju inflasi, kata Nurdin, masih tetap stabil di Ibukota Sulsel ini. Kecuali pada Kabupaten Bulukumba dan Bone.

“Terkait inflasi, jadi Sulsel itu masih dalam kondisi stabil kecuali Bone dan Bulukumba. Dia di inflasi cukup tinggi tapi secara keseluruhan Sulsel itu masih di bawah nasional,” ungkapnya.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini berharap bagaimana menciptakan kestabilan ekonomi di Sulsel. Melalui rapat koordinasi bersama seluruh Forkopimda dan stakeholder, utamanya para kepala daerah.

“Kita berharap bagaimana kita menciptakan dan menjaga stabilitas harga. Ini daya beli kita dorong, sehingga betul-betul ekonomi kita bisa stabil,” lanjutnya. (*)


BACA JUGA