Layanan antar beras gratis dari ACT Sulsel

ACT Sulsel Luncurkan Program Makassar Care Line, Layanan Antar Beras Gratis

Selasa, 05 Mei 2020 | 16:19 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Ramadan 1441 Hijriyah adalah momen Ramadan yang unik. Mengapa demikian? Bulan puasa ini kita diuji tidak hanya dengan menahan hawa nafsu, melainkan juga dengan pembatasan gerak secara sosial. Praktis kebiasaan-kebiasaan sehari-hari kita yang melibatkan interaksi sosial dibatasi secara signifikan, mulai dari aktifitas keagamaan, pendidikan, hingga perekonomian. Dengan ujian ini, tentu kesabaran kita dituntut lebih besar.

Di tengah ujian bangsa yang tengah melawan wabah ini, secara perlahan akses masyarakat terhadap pangan semakin berkurang. Merespon ujian ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) tampil dengan program-program kemanusiaannya bahkan sejak awal wabah ini merebak. Selain rutin menerjunkan relawannya untuk mencegah penularan Covid-19 melalui aksi-aksi preventif seperti aksi disinfektanisasi dan sosialisasi PHBS, ACT secara masif menyentuh lini masyarakat prasejahtera dan pekerja sektor informal dengan dengan program bertajuk Operasi Pangan Gratis (OPG).

pt-vale-indonesia

Adapun turunan dari program OPG ini adalah Operasi Makan Gratis (OMG) dan Operasi Beras Gratis (OBG). Secara nasional, program kemanusiaan ini masih terus berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia. Di Sulawesi Selatan sendiri sampai saat ini telah menyalurkan ribuan makanan siap santap kepada mereka yang terdampak Covid-19.

Melihat potensi pemberdayaan yang lebih jauh, ACT memodifikasi program OBG ini dengan meluncurkan program Humanity Care Line (HCL). Dengan program ini, yang menerima manfaatnya bukan hanya keluarga prasejahtera dan kaum dhuafa yang membutuhkan pangan, melainkan juga para pekerja ojek daring yang makin hari makin kesulitan mendapatkan penghasilan.

Secara konsep, program ini melibatkan 4 segmen masyarakat, meliputi pemesan/pemberi referensi bantuan pangan, ACT, ojek daring, dan penerima manfaat. Mekanisme kerja program ini dimulai dari warga yang mereferensikan tetangga atau warga sekitar yang kesulitan pangan dengan menghubungi ACT di nomor Care Line yang tersedia. Setelah ACT memverifikasi data calon penerima manfaat yang mereka kirimkan ke ACT, mereka diminta memesan paket beras melalui aplikasi ojek online untuk mereka.

Pangan ini kemudian akan diantarkan langsung kepada mereka. Setiap pemesan hanya boleh melakukan pemesanan satu kali. Kebijakan ini dibuat agar lebih banyak ojek daring yang turut merasakan manfaat program ini.

Setelah sukses launching di Jakarta dengan tajuk Jakarta Care Line bersama Pemprov DKI yang secara resmi di launching oleh Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta, spirit Humanity Care Line ini kemudian mengalir juga ke Sulawesi Selatan. Hari ini (5/5/2020), ACT Sulawesi Selatan secara resmi meluncurkan Makassar Care Line (MCL). Di aksi pangan ini, ACT Sulsel menargetkan distribusi 1000 paket beras selama implementasinya.


Menanggapi hal ini, Faizal Agunisman selaku Kepala Cabang ACT Sulsel menyelipkan harapannya di tengah launching ini.

“Di momen Ramadan ini, spirit kebaikan kita harus lebih besar, apalagi di tengah tantangan pandemi. Melalui HCL ini, kita berharap dampak kelaparan akibat pandemi setidaknya di ibukota provinsi bisa ditekan sampai ke angka sekecil mungkin,” tuturnya.

Sementara itu, Catherin Imran selaku Head Of Partnertship ACT Sulsel mengatakan bahwa Makassar Care Line ini adalah sebuah gerakan sekaligus menunjukkan solidaritas kedermawanan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar.

“Meskipun di tengah merebaknya pandemi Covid-19, tida menyurutkan rasa empati warga Kota Makassar terhadap kondisi yang ada di sekitar mereka. Melalui layanan Makassar Care Line ini kami harapkan ada banyak masyarakat yg semakin peka dengan kondisi tetangga mereka, sehingga melalui mereka informasi sampai ke kami. Selain itu, program ini juga tidak hanya menyasar masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga membantu para ojek online, karena proses pengantaran bantuan ini akan melibatkan pihak ketiga dalam hal ini para driver ojek online,” ujarnya.(*)


BACA JUGA