Diketahui, sejak kemarin, Rabu (20/5/2020), sejumlah tumpahan minyak mencemari pesisir laut Pantai Losari Makassar. Tepatnya berada di belakang Kampoeng Popsa, Kota Makassar.

Minyak Tumpah di Laut Losari, Pertamina Disebut Jadi Dalangnya

Jumat, 22 Mei 2020 | 10:26 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Diketahui, sejak kemarin, Rabu (20/5/2020), sejumlah tumpahan minyak mencemari pesisir laut Pantai Losari Makassar. Tepatnya berada di belakang Kampoeng Popsa, Kota Makassar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Andi Iskandar membenarkan hal tersebut. Kata dia, bahan bakar yang menyerupai solar yang tumpah di dekat pelabuhan Makassar merupakan ulah PT. Pertamina.

pt-vale-indonesia

“Pertamina sudah mengakui bahwa waktu mengisi bahan bakar ke kapal ada selang yang bocor,” katanya, Kamis (21/05/2020).

Hal itu terungkap setelah DLH turun memantau di lokasi. Ia mengatakan sejak kemarin pihak PT. Pertamina sudah menurunkan alatnya untuk melakukan pembersihan.

“Bahan bakar ini bukan berupa solar, tetapi menyerupai aspal. Kalau kena air langsung melebar,” lanjutnya.

Iskandar pun mengatakan, bahwa pihaknya akan turun lagi besok untuk memastikan dampak lingkungan. Tumpahnya bahan bakar tersebut dapat mengancam biota laut.

“Tadi libur, tidak enak ke sana kalau tidak ada surat tugas,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai sanksi terhadap pertamina yang mencemari laut, ia mengatakan kalau ada kesengajaan maka ada saksi. Ia juga menjelaskan bahwa dalam Undang-Undang ada 4 tahapan untuk menjatuhkan saksi bagi pelaku.

“Mulai dari teguran, sanksi administratif, hingga pencabutan izin,” ungkapnya.

Sementara, Ketua umum Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Sulsel, Irwan Intje mengecam tindakan Pertamina. Dimana dinilai tidak melalui prosedur tetap (protap).

“Artinya tidak melalui protap saat mengisi bahan bakar. Sehingga bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Irwan.

Irwan menilai kebocoran tersebut punya dampak besar terhadap biota laut yang ada di sekeliling pencemaran tersebut. “Pencemaran ini bikin laut kita kotor dan kalau tidak cepat diantisipasi akan berdampak luas,” ungkapnya.

Minyak, kata dia, ketika bersentuhan dengan air tak bisa serta-merta bisa hilang. Bila tindakan tersebut adalah kesengajaan, Irwan meminta diadakan pengusutan.

“Jangankan minyak, limbah saja tidak bisa dibuang ke laut,” ungkapnya. (*)


BACA JUGA