Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DPP) Kota Makassar, Rahman Bando.

Soal Jadwal Belajar di Sekolah, Disdik Makassar Belum Bisa Putuskan

Rabu, 27 Mei 2020 | 22:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) ihwal penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan penyakit virus Corona. Termasuk untuk di sekolah atau institusi pendidikan.

Aturan ini tertuang dalam Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 31 Tahun 2020. Hal itu merespons jadwal Penerimaan Peserta Didik baru atau PPDB 2020.

pt-vale-indonesia

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Abdul Rahman Bando mengatakan, tahap pendaftaran PPDB mulai 22 Juni hingga akhir Juni 2020. Bahkan, juknisnya sudah diputuskan.

“Juknisnya sudah kita finalkan melalui 4 jalur, yakni pertama jalur zonasi 50 persen, kemudian jalur prestasi 30 persen selebihnya Itu jalur afirmasi dan pindah domisili,” kata dia saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).

Pasalnya, masih dalam situasi pandemi Covid-19, Rahman menyebut model pendaftaran melalui online. Hal itu untuk menghindari interaksi fisik.

“Anak-anak tidak boleh ke sekolah makanya diperketat sarana administrasi melalui di online,” katanya.

Kendati jadwal pendaftaran telah ditetapkan, Rahman mengaku belum berani memastikan waktu peserta didik masuk sekolah. “Termasuk Pak Menteri mengatakan kita tidak berani memastikan kapan,” ungkapnya.

Dia mengatakan yang bisa menentukan  adalah keputusan tim gugus pusat dengan mengacu pada pengendalian Covid-19. “Kita menunggu keputusan Kemendikbud dari situ kita tindaklanjuti,” kata dia.

Di sisi lain, ia mengatakan, saat ini, Pemkot  tengah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Ini dilakukan apabila sewaktu-waktu peserta didik dikembalikan ke sekolah.

“Kalau anak-anak kembali ke sekolah harus  menggunakan masker, mengatur jarak tertentu, disediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer atau sabun cuci tangan di setiap sudut sekolah. Itu yang kita sudah persiapkan sekarang,” ujarnya.

Namun, Rahman kembali menegaskan bahwa keputusan mengembalikan peserta didik ke sekolah masih menunggu keputusan pusat. “Itu secara nasional tidak bisa parsial- parsial,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA