Halal Bihalal Majelis Ta'lim Ukhuwah UMI, via virtual, Rabu malam (3/6/2020)

Halal Bihalal MT Ukhuwah UMI, Bahas Makna Covid-19 dalam Perspektif Kedokteran

Jumat, 05 Juni 2020 | 00:39 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr dr Nasrudin didaulat membawakan Hikmah Halal Bihalal di acara Majelis Ta’lim Ukhuwah UMI, via virtual, Rabu Malam (3/6/2020).

Acara bertajuk ‘Silaturahmi dan Pencegahan Covid-19 di Era New Normal’ ini, Dr. dr Nasrudin menjelaskan detail dan sistematis makna halal dan bagaimana gejala Covid dan upaya pencegahan yang harus dilakukan dan new normal.

pt-vale-indonesia

“Insya Allah saya pikir ada tema yang sepertinya nyambung dengan kompetensi saya sebagai dokter, pertama. Yang kedua izinkan saya sebentar untuk memberikan kajian Halal Bihalal dan silaturahim ini dalam perspektif saya sebagai dokter,” ungkap dr Nasrudin.

Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMI ini memaparkan, selama beraktivitas di masa Covid-19, semua orang wajib memperhatikan protokol kesehatan.

“Misalnya masker menghindari kontak sesuatu dan menghindari sesuatu yang kita sentuh, kemudian menjaga kerumunan, rajin mencuci tangan yang benar dengan air yang mengalir,” papar alumni Fakultas Kedokteran UMI ini.

Kata Nasruddin, harus dilakukan dengan cara sesuai standar dan secara berulang-ulang. Itu akan menjadi kebiasaan baru yang baik untuk kesehatan semua orang. Bahkan, disebutkannya, bukan hanya fisik dan psikis tapi juga apsek spiritual kita.

“Bukan hanya fisik sehat tapi harus perkuat psikis dan dipermantap juga spritual, semua ini merupakan sesuatu yang penting dalam metabolisme tubuh kita,” ungkapnya.

“Ke depan tidak perlu takut meski sudah banyak virus. Karena sebenarnya selama ini kita sudah berdampingan dengan virus.
Tinggal bagaimana kita tetap memberlakukan protokol kesehatan dan penyesuaian perubahan pola hidup,” jelasnya.

Dr Nas juga menyinggung Bempa semacam gentong yang ditempatkan di depan tangga rumah. Bempa ini berfungsi menampung air untuk cuci mencuci tangan dan kaki bagi setiap penghuni rumah dan tamu yang akan masuk ke rumah. Kearifan lokal ini ternyata masih sangat relavan dengan kondisi wabah Covid 19 saat ini.

“Ternyata orang tua kita dulu sudah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) walau kita anak cucu mengabaikannya. Sekarang muncul Bempa modern seperti westafel dan saya sarankan majelis taklim menyiapkan westafel ataua apapun namanya di depan rumah sebagai bagian pencegahan Covid-19 secara new normal juga memberikan efek baik bagi kita,” ujarnya.(*)


BACA JUGA