FOTO: APK berupa reklame pasangan Tomy Satria-Andi Makkasau sebelum diturunkan sepihak oleh oknum warga/Ist
#

Soal Penurunan APK Secara Sepihak, Kacamatayya: Tidak Bersoal

Rabu, 10 Juni 2020 | 20:09 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Alat Peraga Kampanye (APK) Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau berupa papan reklame diturunkan paksa oleh oknum warga di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba belum lama ini. Dimana sebelumnya memang ada oknum pemuda yang meminta reklame itu diturunkan dengan alasan reklame itu milik pemerintah. Namun belakangan diketahui bahwa papan reklame itu milik swasta.

Kacamatayya yang merupakan jaringan pemenangan Tomy Satria-Andi Makkasau yang dikonfirmasi enggan mempersoalkan hal tersebut. Meski begitu dia menegaskan, bahwa tak ada satupun yang dilanggar dalam pemasangan APK itu.

pt-vale-indonesia

“Kita tidak tau apa alasan diturunkan. Karena tidak melanggar juga. Itu milik swasta sebagai jaza penyedia papan iklan. Tapi bagi kami di Jaringan Kacamatayya itu tidak bersoal, hanya perlu duduk bersama untuk saling meluruskan,” kata Ketua Jaringan Kacamatayya, Fahidin HDK saat dimintai tanggapan, Rabu (10/6/2020).

Ditanya perihal kemungkinan adanya motif perbendaan politik sehingga papan reklame itu diturunkan, Fahidin menegaskan bahwa pihaknya tidak terbiasa saling mencurigai berlebihan.

“Kami tidak ingin menanggapi berlebihan. Kami tetap berpikir positif, bahwa ini hanya kesalahpahaman saja. Hanya perlu duduk bersama untuk saling meluruskan. Saya malah sangat terbuka untuk mengajak siapapun yang menurunkan reklame itu untuk bersilaturahmi dan duduk bersama,” ungkap Fahidin.

Kata Fahidin tidak ada sikap yang luar biasa dari Jaringan Kacamatayya untuk menanggapi penurunan APK tersebut. Dia menilai itu adalah hal yang biasa saja, dinamika yang biasa akibat salah paham.

“Tidak ada respon yang luar biasa. Ini hanya dinamika biasa saja. Kita tidak mau menanggapi dengan respon berlebihan untuk mendikte penilaian masyarakat. Soal penurunan APK Kacamatayya itu, silakan masyarakat sendiri yang menilai,” tandasnya.(*)


BACA JUGA