Salah seorang pengunjung yang hendak masuk ke Swiss Belinn mesti terlebih dahulu mencuci tangan menggunakan wastafel portable, Jumat (19/6/2020)

Kembali Beroperasi, Begini Ketatnya Protokol Kesehatan di Swiss Belinn Panakkukang

Sabtu, 20 Juni 2020 | 09:01 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pasca PSBB berakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akhirnya memberikan kelonggaran bagi sejumlah unit usaha untuk kembali beroperasi. Namun, dengan ketentuan, bahwa protokol kesehatan harus diterapkan sebagaimana yang telah diatur dalam Perwali Nomor 31 Tahun 2020.

Adanya pelonggaran ini membuat sektor perhotelan mulai bergairah. Salah satu hotel yang diketahui telah kembali beroperasi ialah Swiss Belinn Panakkukang sejak 15 Juni lalu. Selama dibuka, pelayanan konsumen untuk menggunakan fasilitas dan jasa harus melalui protokol kesehatan yang ketat.

pt-vale-indonesia

Dalam menerapkan protokol kesehatan, Marketing Communication Swiss Belinn Panakkukang, Mimi Suratmi ternyata pihaknya menghadirkan Ultraviolet C Box (UVC Box). Alat ini ampuh dalam membunuh bakteri dalam barang bawaan yang dimiliki konsumen. Selain itu, wastafel portable juga disediakan dan bahkan bisa dipindahkan kemana saja sesuai kebutuhan.

“Kalau teman-teman lihat di pintu masuk tadi, di situ ada UVC Box. Fungsinya untuk membunuh bakteri di barang bawaan. Jadi tas, koper, dan semua barang bawaan dimasukkan kedalam UVC Box dahulu sebelum masuk hotel,” ujarnya saat ditemui, Jumat (19/6/2020).

Wastafel portable ini, kata Mimi, memang sengaja dibuat dengan desain yang mudah untuk dipindahkan. Tujuannya, agar pemenuhan kebutuhan bisa dipenuhi dengan mudah. Apalagi, tak perlu menggunakan tangan saat membuka kran air, namun cukup dengan diinjak saja.

“Kalau tempat cuci tangannya ini sengaja memang dikasih roda, gampang dipindahkan. Jadi misalnya ada rapat atau pertemuan yang butuh tambahan tempat cuci tangan, bisa dipindahkan. Jadi untuk tempat cuci tangannya, kerannya tidak dibuka pakai tangan, melainkan dibuatkan pedal supaya gampang diinjak. Kalau pakai tangan kan bergantian yang pegang, jadi tidak terlalu steril,” lanjutnya.

Untuk pengadaan alat-alat tersebut, Mimi mengaku membutuhkan biaya yang cukup mahal. Tetapi hal itu tidak dipermasalahkannya. Sebab, pihaknya harus tetap melakukannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, agar tetap aman dan terjaga dari penularan Corona atau Covid-19.

“Kalau biaya sih ya lumayan, soalnya UVC Box ini kan dibikin secara manual dan dipesan khusus. Tapi kita harus tetap lakukan upaya maksimal agar konsumen tetap merasa nyaman dan aman, tidak wa-was terpapar Covid-19,” beber Mimi.

Selain itu, pintu masuk hotel juga diatur satu jalur. Setiap pengunjung langsung mendapati tempat cuci tangan, kemudian cek suhu tubuh, disemprot disinfektan. Di dalam hotel, jarak duduk tetap diatur jaraknya. Kemudian untuk makan, semua konsumen dilayani pegawai dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap.(*)


BACA JUGA